Tekno

Kepler Temukan Planet Kemungkinan Mengandung Air

Rabu, 09 Januari 2019 - 22:26 | 49.97k
Ilustrasi planet yang baru ditemukan K2-288Bb (Foto: ist)
Ilustrasi planet yang baru ditemukan K2-288Bb (Foto: ist)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Teleskop ruang angkasa Kepler milik NASA yang sempat kehabisan bahan bakar Oktober 2018 lalu berhasil menemukan sebuah planet yang ukurannya dua kali lebih besar dari Bumi dan kemungkinan mengandung air.

Planet yang dinamai  K2-288Bb itu ada di zona layak huni bintangnya, kondisi yang memungkinkan adanya air di sana.

Menurut rilis NASA, planet K2-288Bb ukurannya setengah Neptunus dan kaya gas, meski ada kemungkinan berbatu. Planet ini di konstelasi Taurus berjarak sekitar 226 tahun cahaya.

Planet ini mengorbit di sistem bintang yang disebut K2-288. Bintang teredup, yang berjarak sekitar 5,1 miliar mil, sepertiga lebih besar dari Matahari. Sementara yang lebih terang ukuran bintangnya setengah Matahari.

Seperti dilansir Science Alert, Rabu (9/1/2019), para astronom di NASA menggambarkan ukurannya tidak lazim untuk sebuah planet ekstrasurya atau planet yang mengorbit bintang di luar tata surya kita.

Sejumlah planet ekstrasurya yang pernah ditemukan rata-rata 1,5 kali lebih besar dibanding Bumi. Namun K2-288Bb ini lain. Ukurannya diperkirakan 1,9 kali lebih besar dari Bumi.

"Ini penemuan yang menarik karena ukurannya yang relatif tidak umum," ujar Adina Feinstein, seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Chicago dan penulis utama studi dalam keterangan resmi NASA.

Kepler yang mengangkasa selama sembilan tahun dan kini sudah pensiun itu telah menemukan lebih dari 2.600 planet baru dan telah dikonfirmasi. Sekitar 50 di antaranya memiliki ukuran dan suhu yang sama dengan Bumi.

NASA tengah menyiapkan teleskop ruang angkasa yang baru yakni Satelit Survei Transit Exoplanet (TESS) yang akan menggantikan tugas Kepler.

TESS akan memulai misinya April mendatang dan akan meneliti 200.000 bintang untuk mencari planet baru seukuran Bumi.

Data Kepler sendiri telah membantu para ilmuwan menentukan apakah sebuah planet memiliki permukaan yang padat seperti Bumi, atau berbentuk gas seperti Jupiter.

Cara ini diyakini dapat meningkatkan kemungkinan menemukan planet mirip Bumi yang mungkin memiliki kehidupan dan bisa ditinggali.

"Berkat Kepler, kami tahu bahwa ada lebih banyak planet dibanding bintang di langit kita. Nanti TESS akan semakin membuka mata kita. Akan menginformasikan tentang keberadaan berbagai planet di sekitar beberapa bintang terdekat dan akan menciptakan jaringan lebih luas dari sebelumnya untuk semesta yang penuh misteri ini," ujar Direktur Divisi Astrofisika NASA, Paul Hertz pada Maret 2018. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES