Peristiwa Nasional

Gunung Bromo Waspada Menteri ESDM Instruksikan Pos Pengamatannya Dipindah

Selasa, 08 Januari 2019 - 13:37 | 123.84k
Menteri ESDM, Ignatius Jonan saat mengunjungi pos pantau PVMBG Cemoro Lawang, Bromo. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Menteri ESDM, Ignatius Jonan saat mengunjungi pos pantau PVMBG Cemoro Lawang, Bromo. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saat ini status aktivitas Gunung Bromo berada pada Level II (Waspada). Masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilo meter dari kawah aktif Gunung Bromo.

Sementara itu Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menginstruksikan agar pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo yang terletak di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.

Gunungapi Bromo secara administratif terletak di 4 kabupaten di Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Probolinggo di sebelah utara, Kabupaten Malang di sebelah Selatan, Kabupaten Lumajang di sebelah timur dan Kabupaten Pasuruan di sebelah Barat.

Instruksi itu dikeluarkan oleh Ignasius Jonan saat ia melakukan kunjungan kerja ke Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo di desa Ngadisari, Probolinggo Selasa (8/1/2019). "Agar secara visual perkembangannya bisa diamati secara langsung, "ujarnya.

PGA Bromo berada di ketinggian 2.275 meter dari permukaan laut ini merupakan pos pengamatan gunung tertinggi yang ada di Indonesia. Dari Pos Pengamatan yang ada sekarang ini memang terus dilakukan pengamatan secara visual, seismik dan deformasi.

"Semua peralatan pemantauan berfungsi dengan baik. Dilihat dari data-datanya,  baik analog mauoun digital, aktivitas vulkanisnya tidak ada yang mengkhawatirkan," ujar Jonan.

"Kalau kawah, radius 1 kilo meter tidak boleh dimasuki. Boleh hanya untuk petugas vulkanologi, kalau bukan petugas dari Badan Geologi diminta untuk tidak masuk. Dikhawatirkan masyarakat umum pengetahuannya kurang bagaimana mengatasi safety apabila terjadi apa-apa," kata Jonan.

Aktivitas Gunung Bromo dipantau terus menerus oleh 4 orang petugas pengamat gunungapi yang bekerja secara bergantian.

Terkait pengamatan visual, Jonan menginstruksikan agar pos pemantau dipindah ke lokasi yang lebih tinggi, hal ini dilakukan agar dapat melakukan pengamatan visual secara langsung. Saat ini, jika ingin melakukan pengamatan secara visual harus mendaki bukit terlebih dahulu.

"Gedung pengamatannya saya minta dipindah lokasinya karena saat ini posisinya lebih rendah. Alat pemantauannya, baik peralatan digital maupun analog bisa merekam aktivitas gunung, baik deformasi, seismik dan sebagainya, tapi tidak bisa lihat secara visual langsung. Jadi saya minta bangunan pos pengamatan ini dipindah ke atas, sehingga para petugas yang di pos pengamatan gunungapi dapat melihat langsung," tegasnya.

Gunung Bromo yang saat ini berada pada level III (waspada) ini merupakan gunung api aktif bertipe kerucut silinder dalam kaldera dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut. Kerucut ini tercatat sebagai salah satu gunung api yang sering mengalami erupsi dari 129 gunung api aktif di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES