Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin Kembalikan Rp 2 Miliar ke KPK RI

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah Yasin kembalikan uang sejumlah Rp 2 miliar ke KPK RI (Komisi Pemberantasan Korupsi RI). Uang tersebut diduga hasil suap dalam proses perizinan proyek Meikarta di Bekasi, Jawa Barat.

"Bupati Bekasi mengembalikan uang Rp 2 miliar pada KPK," kata Juru Bicara KPK RI Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jumat (4/1/2019).

Hingga saat ini, total uang yang telah dikembalikan Neneng adalah Rp 8 miliar. Dikatakan Febri, jumlah itu terhitung sejak November 2018 hingga Desember 2018 lalu.

KPK RI lanjut Febri, menghargai pengembalian uang tersebut. Namun hal itu tentu tidak akan menghilangkan hukuman yang disangkakan terhadap Neneng. "Meskipun tidak menghilangkan pidana, sikap kooperatif pasti akan dipertimbangkan sebagai faktor meringankan dalam proses hukum," tukasnya.

Neneng diketahui terlibat dalam perkara uang suap Meikarta yang diduga berasal dari Lippo Group. Dari semua pemeriksaan yang telah dilakukan KPK RI, terungkap adanya sejumlah pertemuan antara petinggi Lippo Group dengan Neneng.

Diantaranya, James Riady dan Eddy Sindoro yang mengaku dua kali bertemu Neneng. Pertemuan pertama dilakukan untuk memberi selamat atas persalinan Neneng. Sedangkan pada pertemuan kedua, Eddy dan Neneng membahas soal pembangunan Rumah Sakit (RS) Siloam di Meikarta.

Selain itu, petinggi Lippo Group, yakni Direktur Operasional Billy Sindoro, diduga memberikan uang Rp 7 miliar kepada Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan anak buahnya. Uang itu diduga bagian dari fee yang dijanjikan sebesar Rp 13 miliar terkait proses pengurusan izin proyek Meikarta. KPK RI kini menangani serius kasus ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement