Kopi TIMES

Pohon Beringin

Senin, 31 Desember 2018 - 16:14 | 121.25k
(Grafis: TIMES Indonesia)
(Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PURWODADI – Pohon yang besar dan kokoh, berakar kuat dan dalam mencengkeram tanah, akar gantungnya bisa menjelma menjadi batang, tumbuh dan terus tumbuh. Beringin menjaga tanah dari kekeringan karena membantu menyimpan air. Pohon yang dari keluarga Ficus ini sangat rindang, menjadi rumah yang nyaman bagi aneka fauna yang terbang. 

Nah, dimanakah gerangan anda menjumpai pohon beringin atau pohon-pohon baik lainnya tertanam? Jangan tanyakan pada rumput yang bergoyang, karena ia tak akan bilang. Tapi tanyakanlah pada ahlinya Kang Sugik (Sugiarto Ugik Kakang). Sosok yang sederhana, ulet, pekerja keras dan sosial ini sangat kaffah (totalitas) dalam mecintai lingkungan, alam dan tumbuhan. Istiqomah menanam pohon dengan menggerakkan komunitas baik pemuda, petani pinggir hutan khususnya di bumi Pasuruan di bawah naungan Sanggar Indonesia Hijau (SI Hijau) yang didirikannya. Sudah banyak prestasi formal maupun informal yg disematkan pada beliau. Mulai dari Bupati, Gubernur, Menteri hingga Presiden yang memberikan award (anugerah/penghargaan) sebagai pejuang lingkungan dan konservasi hutan. Meski sejatinya bagi beliau prestasi terbaik itu adalah ketika kita tak mau berhenti menanam pohon, terus dan terus menanam.

RefleksiAkhirTahun2018.jpg

Sehingga tak heran klimaks dari karya-karya dan kegiatan konservasinya, beliau membangun kawasan wisata edukasi dan rekreasi bernuansa alam yang dinamakan Kampung Pancar Air. Kurang afdhol kiranya jika kita belum mengunjunginya seperti halnya yg sdh saya alami dan rasakan. Suasananya sangat homely, kita menuju ke tempat itu harus melewati jalanan paving yang berpagarkan rumah warga khas nuansa perkampungan.

Saya berekreasi bersama keluarga sambil silaturrahmi dengan sang empunya. Minum kopi, sambil menikmati suguhan singkong rebus dan aneka camilan lokal lainnya. Sembari menunggu anak-anak berenang dan bermain air dengan ragam fasilitas yang dibangun diatas hamparan lahan seluas 2 hektare. Saya berbincang santai sambil guyon maton parikeno di pendoponya membincangkan banyak hal, tentang kegiatan sosial, bisnis hingga politik ditemani alunan musik religi yang sayup-sayup terdengar sebagai lagu kampanye. 

RefleksiAkhirTahun2018-3.jpg

Sesaat kemudian sembari meminta maaf dan penuh kerendahan hati Kang Sugik perlahan mulai menyampaikan alasannya untuk terjun ke dunia politik sebagai calon anggota legislatif daerah (DPRD) atas tawaran partai berlambang pohon beringin yang sontak membuatku terinspirasi mengapa harus menuliskan tentang filosofi "pohon beringin" ini. Tampak beliau sangat lihai dan cekatan menunjukkan daerah mana saja di peta yang harus menjadi prioritas utama konservasi di Kabupaten Pasuruan, baik lahan tersebut milik negara ataupun warga agar kawasannya tetap terjaga, lestari dan memiliki multiplier effect yang baik secara ekologi, sosial dan ekonomi.

RefleksiAkhirTahun2018-4.jpg

Sebagai kawan, sahabat dan juga bagian dari komunitas pegiat pertanian dan lingkunga, saya memandang bahwa sosok seperti Kang Sugik ini sudah sangat layak didorong untuk masuk dan terlibat dalam dunia politik sebagai agregasi dari apa yang telah beliau perjuangkan selama ini. 

Jadi, tak ada salahnya orang baik dan memiliki karya nyata itu didukung, diberi kesempatan untuk berkarier didunia politik dari pada dunia politik sekarang dipenuhi oleh orang-orang yang hanya memperjuangkan diri sendiri, kelompok, ingin mendapatkan jatah dan mencari bagian. Bahkan kini, dunia politik seolah jadi sekumpulan kucing-kucing lapar yang memperebutkan makanan. Kekuatan-kekuatan idealis sangat sedikit, pada berguguran dan terseret arus kuat pragmatisme. Negarawan minus, politisi surplus. Kontrol sosial sudah semakin melemah.

RefleksiAkhirTahun2018-2.jpg

Orang yang baik saja dan tujuan awalnya masuk dalam politik untuk memperjuangkan kebenaran banyak yang menjadi rusak, apalagi yang tujuannya hanya sebagai karir dan untuk menikmati fasilitas dan kekuasaan. Celakanya, di negeri kita... inilah yang terbanyak. Oleh karena itu, mari kita antar dan hadirkan sosok-sosok orang baik didunia politik lebih banyak lagi!

Dan, melalui tulisan singkat ini saya hanya sekedar ingin menyampaikan pandangan subjektif saya tentang "sosok" yang sudah teruji dalam berkarya nyata bagi lingkungan alam, sosial, diri dan keluarga serta masyarakatnya. Sebagaimana saya menyebut ia seperti "pohon beringin" yang layak ditanam di gedung parlemen........ Allahu Akbar!

Purwodadi, 30/12/2018
#RefleksiAkhirTahun2018

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES