Peristiwa Nasional

KLHK RI Gelar Acara Pencanangan GNPDAS Sebagai Bentuk Memulihkan DAS

Sabtu, 29 Desember 2018 - 20:32 | 257.24k
Pembukaan GNPDAS Oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, (FOTO: Dok. KLHK)
Pembukaan GNPDAS Oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, (FOTO: Dok. KLHK)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK RI) menggelar acara Pencanangan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) di Persemaian Permanen Purwakarta, Kabupaten Karawang pada 28 dan 29 Desember 2018. GNPDAS merupakan kegiatan peleburan dari Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) serta Bulan Menanam Nasional.

Peleburan kegiatan ini bertujuan sebagai upaya lebih komprehensif pemerintah dalam melakukan rehabilitasi lahan, yaitu dengan mengembalikan kesehatan Daerah Aliran Sungai (DAS), khususnya memulihkan kerusakan yang banyak terjadi di Daerah Tangkapan Air (DTA) atau bagian hulu sebuah DAS.

Perilaku manusia seperti penebangan pohon ilegal dan penggunaan lereng-lereng bukit untuk kegiatan pertanian semusim menyebabkan banyak bagian hulu DAS berupa lahan kritis tidak tertutup vegetasi secara baik. Hal ini menyebabkan fungsi hidrologi DAS, yaitu kemampuan menyerap, menyimpan dan mengalirkan alir menjadi menurun sehingga berdampak terhadap bencana hidrologis seperti tanah longsor, banjir dan kekeringan.

"Indikator dari sebuah DAS yang sehat ialah, tersedianya air dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk berbagai keperluan terjaganya kesuburan tanah dan produktifitas lahan, serta berkurangnya bencana-bencana hidrologis seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Semua ini adalah prasyarat untuk masyarakat yang sejahtera. Oleh karenanya, bila DAS sehat maka masyarakat yang hidup di DAS tersebut akan sejahtera," ucap Menteri LHK RI, Siti Nurbaya, Jakarta, Sabtu (29/12/2018).

Menurut Menteri Siti, peran manusia sangat vital dalam menjaga DAS agar berfungsi baik, dikarenakan kerusakan DAS di dominasi akibat perilaku buruk manusia terhadap alam. 

Lebih jauh dijelaskan Menteri Siti, bahwa setiap tahun akibat bencana hidrologis yang terjadi berdampak kepada petani yang merugi akibat gagal panen, jatuhnya korban jiwa, rusaknya infrastruktur, kerusakan finansial hingga ratusan miliar rupiah, dan menjadi penyebab kenyamanan dan kualitas kehidupan manusia yang dapat berdampak jangka panjang terhadap kualitas generasi manusia Indonesia kedepan. 

"DAS harus dijaga dengab perspektif yang lebih luas yaitu pengelolaan DAS secara terpadu. Tidak hanya cukup dengan menanam pohon saja, namun juga harus memastikan terbentuknya tutupan vegetasi hutan terutama pada DTA atau wilayah hulu sebuah DAS. Selain itu pembangunan-pembangunan sarana fisik pencegah erosi-sedimentasi juga harus terus diperbanyak," jelas Menteri LHK RI. 

Selain itu, faktor penting untuk menunjang keberhasilan pemulihan DAS adalah keterlibatan multipihak dan kekompakan antar stakeholder yang terkait dengan pengelolaan DAS.

"Paling penting dalam pemulihan DAS adalah bagaimana melibatkan multipihak dan pemanfaatan teknologi, dan bagaimana itu bisa kita monitor dengan baik," terangnya.

Perlu diketahui, acara pencanangan GNPDAS sebagai bentuk sosialisasi upaya pemulihan DAS dalam rencana kerja tahun 2019 KLHK RI. Dengan fokus pada lokasi-lokasi prioritas ini, maka sumberdaya dan dana yang terbatas diharapkan akan lebih memberikan hasil nyata dan dampak signifikasi sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES