Peristiwa Daerah

Rakor Soal Bencana di Kawasan Gunung Gambir Hasilkan 16 Rekomendasi 

Jumat, 21 Desember 2018 - 16:50 | 102.33k
Kondisi kecamatan tiris pasca diterjang banjir bandang (FOTO: Dok. TIMES indonesia)
Kondisi kecamatan tiris pasca diterjang banjir bandang (FOTO: Dok. TIMES indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Rapat Koordinasi (Rakor) yang membahas tentang penanggulangan bencana banjir bandang dan longsor di kawasan Gunung Gambir wilayah Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo dan Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, di  Bakorwil V Jember, Kamis (20/12/2018), menghasilkan 16 rekomendasi. 

Rakor tersebut dipimpin Kepala Bakorwil V Jember, R Tjahjo Widodo disertai Kepala BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD se-wilayah Bakorwil V Jember meliputi Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo.

Dari Kabupaten Probolinggo hadir Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra, Achmad Arif, Kepala Bappeda Anggit Hermanuadi, Kepala Pelaksana BPBD, Anung Widiarto, Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian dan perwakilan Kecamatan Tiris. 

Hadir pula PTPN XII Jember serta Perhutani, Polres dan Kodim Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Jember.

Ke 16 rekomendasi itu meliputi 10 rekomendasi jangka pendek, dan enam rekomendasi program jangka panjang. 

Di antara rekomendasi jangka panjang, yaitu menggelar focus group discussion untuk mengusulkan/meriview kembali tata ruang Gunung Gambir Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Jember, dengan pengayaan tegakan dengan tanaman yang konservatif (Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur).

Selain itu juga rehabilitasi di dalam kawasan hutan untuk di KPH Probolinggo seluas 1.381,64 hektar, di KPH Jember seluas 2.944,51 hektar, dan DAS Pekalen dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS-HL) Brantas Sampean.

Rekomendasi jangka panjang berikutnya adalah melaksanakan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan secara terpadu. Yaitu memadukan kegiatan vegetatif berupa penanaman dan pembuatan bangunan sipil teknis berupa DAM penahan (Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur). 

Kepada Dinas PU Pengairan Provinsi Jawa Timur juga diusulkan untuk pembangunan embung di wilayah hulu Sungai Pekalen.

Selain iru juga mengemuka soal penguatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat pengembangan desa tangguh. 

Juga diusulkan dilaksanakannya penanaman pohon bibit persemaian kayu-kayuan dan buah-buahan di lahan milik masyarakat dan kiri kanan sungai yang berada di daerah rawan bencana (BPDAS-HL) Brantas Sampean.

Rekomendasi  tersebut segera dikirimkan ke Gubernur Jawa Timur Soekarwo. 

Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang telah menerjang Kecamatan Tiris, Selasa (11/12/2018) dini hari lalu yang menyebabkan 63 rumah penduduk rusak, tujuh jembatan putus, dan 566 kepala keluarga terisolir.

Bersamaan dengan peristiwa itu di aliran Sungai Kedaton juga terjari tanah longsor yang mengakibatkan dua warga di Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, meninggal dunia karena tertimbun.

Beberapa hari setelah banjir bandang dan longsor di Kecamatan Tiris, longsor juga terjadi di Sumberbaru, Jember, yang berbatasan dengan Tiris. Dua kecamatan ini berada di kawasan Gunung Gambir yang diduga sudah gundul. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES