Peristiwa Nasional

Kowani: Hari Ibu, Momentum Menggali Semangat dan Makna Ibu Bangsa

Jumat, 21 Desember 2018 - 17:07 | 380.03k
Hari Ibu 2018. (Grafis: Dena/TIMES Indonesia)
Hari Ibu 2018. (Grafis: Dena/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peringatan Hari Ibu ke-90 pada 2018, dinilai menjadi momentum yang tepat untuk menggali kembali semangat dan makna ibu bangsa dalam kehidupan yang serba kekinian. Peran perempuan sebagai ibu bangsa sangat dibutuhkan pada lintasan binaan dan perhatiannya, bukan lagi hanya pada keluarganya. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo.

"Sebagaimana sejarah telah mencatat dan telah kita ketahui bersama bahwa umur Kowani jauh lebih tua dari umur kemerdekaan Republik Indonesia, karena Kowani tumbuh dan bergerak serta berkiprah hampir bersamaan dengan Sumpah Pemuda," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Dia menerangkan, Presiden Soekarno bahkan memberikan apresiasi yang sangat tinggi sesuai dengan usulan Kowani pada 1938 melalui Kongres ke-III. Sehingga memandang perlu untuk mengeluarkan Keputusan Presiden 316/1959.

"Hari dan tanggal tersebut dijadikan sebagai prasasti penting atau tonggak sejarah dalam kehidupan perjuangan negara pada umumnya dan bagi para wanita pada khususnya," kata Giwo.

Dengan demikian, 22 Desember bukan sekedar hari untuk diperingati, diingat, dirayakan secara seremonial, namun ada pesan yang ingin ditanamkan sebagai nilai yang sakral dan sarat makna, yakni jiwa dan semangat juang wanita. "Sejak 1928 Kowani telah mulai berjuang sejiwa dan selaras dengan lahirnya semangat Sumpah Pemuda," jelas dia.

Selain itu, ada keputusan penting lain yang dicetuskan di kongres tersebut, bahwa dalam usaha meningkatkan pergerakan. Perempuan Indonesia diharapkan melaksanakan kewajiban utamanya sebagai ibu bangsa, dalam arti wajib berusaha membina pertumbuhan generasi penerus yang lebih sadar akan kebangsaannya.

"Jika kita berbicara sebagai ibu bangsa maka tugas ini bisa diemban dan diperankan oleh semua wanita, baik yang menikah, melahirkan, tidak melahirkan, tidak menikah, asalkan dia berjenis kelamin wanita maka tugas sebagai Ibu Bangsa bisa diembannya," tegasnya.

Giwo menyebutkan, kriteria ibu bangsa antara lain memiliki bisa menjadi teladan, profesional, mandiri, bermartabat, kreatif, berdaya saing, visioner, berkarakter, berani, menjadi pendidik, pengasuh, pembimbing, sekaligus guru yang pertama dan utama, dan lain sebagainya.

Kendati begitu, dia menyadari bahwa tidak mudah untuk menerjemahkan ibu bangsa dalam konteks kehidupan di zaman kekinian. Terlebih lagi, di era global yang arus budayanya terus mendera urat nadi budaya bangsa Indonesia.

Ibu bangsa zaman now, kata dia, memiliki tantangan yang multi-kompleks dan harus multi talenta serta multi tasking. Dia menegaskan, perempuan zaman now harus diberdayakan dan memiliki kemampuan, agar dapat menjadi mitra terpercaya sebagai pilar yang kokoh bagi negara. "Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dengan melahirkan generasi penerus yang selalu siap menghadapi dinamika, tantangan, dan perubahan zaman," ujar Ketua Umum Kowani dalam peringatan Hari Ibu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES