TIMESINDONESIA, KEDIRI – Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menghadiri acara "Refleksi Prestasi Kota Kediri tahun 2018" yang diselenggarakan oleh Pemkot Kediri, di Ballroom Grand Panglima Polim, Kota Kediri, Rabu (19/12/2018) malam.
Kegiatan ini dilaksanakan agar masyarakat mengetahui berbagai prestasi yang diraih sepanjang tahun 2018 di bawah kepemimpinan Abdullah Abu Bakar. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan optimisme masyarakat Kota Kediri supaya bisa bersaing dengan daerah lain.
Abdullah Abu Bakar mengapresiasi peran RT dan RW. Keberhasilan Kota Kediri meraih banyak prestasi juga karena kerja sama RT, RW dan seluruh komponen yang ada.
Pada tahun 2018 ini, Pemkot Kediri berhasil meraih 13 penghargaan baik nasional maupun provinsi. Belasan penghargaan tersebut yaitu: Penghargaan Statistical Kota/Kabupaten se-Jawa Timur; Capaian LPPD Kota Kediri dengan Status Sangat Tinggi Bintang Dua; Lima Terbaik Penyelenggara PTSP Terbaik se-Indonesia; Capaian Kinerja Kategori BB; Anubhawa Sasana Kelurahan Tingkat Nasional.
Selanjutnya, Anugerah Parahita Ekapraya; Anugerah Produktivitas Siddhakarya dan Sr/Ss; Penghargaan Paramesti; Kota Layak Anak Tingkat Madya; Capaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian; Procurement Award Kategori Pengadaan Barang dan Jasa; Kota Peduli HAM Nasional; dan TPID Terbaik Tingkat Nasional se-Jawa Bali.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Mas Abu ini mengatakan, sejumlah prestasi dari tahun ke tahun semakin bertambah. Ada juga beberapa prestasi yang konsisten diraih seperti Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang sudah diraih empat tahun berturut-turut
“Kita memiliki masyarakat yang harus tahu tentang perkembangan prestasi yang telah kita raih dan apa saja yang sudah kita lakukan selama ini. Kedepan saya berharap masyarakat kota kediri harus semakin optimis. Apalagi jika airport nanti resmi beroperasi akan banyak persaingan di dalamnya. Maka sumber daya manusia (SDM) harus disiapkan untuk menghadapi itu,” ungkapnya.
Wali kota berusia 38 tahun ini menambahkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kediri sudah mencapai 77,13 persen. Nilai tersebut menempatkan Kota Kediri berada di peringkat 5 se-Jawa Timur setelah tahun 2016 menempati peringkat 7 Jawa Timur.
“IPM kita sudah sangat bagus, walau kota kecil tidak memiliki banyak perguruan tinggi seperti di Kota Malang, Surabaya, dan daerah lainnya kita berarti bisa bersaing. Target kita kedepan IPM kita bisa menyamai Kota Malang yang sudah di angka 80-an,” paparnya.
Mas Abu juga menuturkan terjadi peningkatan yang terus diraih Kota Kediri, mulai dari harapan hidup manusia, harapan sekolah, dan pendapatan per-kapita. Dia pun mengapresiasi masyarakat Kota Kediri yang terus berkontribusi dalam pembangunan di daerahnya masing-masing.
Dia meyebut sejumlah proyek pembangunan yang selesai atau hampir rampung, seperti Jembatan Brawijaya dan Hutan Jayabaya.
"Pasar juga sudah, tinggal kita nantinya akan memikirkan pembangunan selanjutnya. Yang pasti, sumber daya manusia kita harus lebih meningkat lagi ke depannya," ucapnya.
Dia pun menegaskan, targetnya bisa memberikan asuransi kepada seluruh masyarakat Kota Kediri, seperti asuransi kesehatan gratis saat ini.
Dalam acara refleksi prestasi ini, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar juga melakukan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba dan doorprize. Acara yang dihadiri RT, RW, LPMK, perbankan, OPD dan tokoh agama Kota Kediri ini, turut dimeriahkan dengan tari-tarian serta artis Didi Kempot. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |
| Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
| Sumber | : TIMES Kediri |
