Peristiwa Nasional

Menkeu Mendapat Gelar Wiwing Kaura Saat Berkunjung ke Perbatasan Papua

Rabu, 19 Desember 2018 - 07:07 | 29.80k
Menkeu, Sri Mulyani Indrawati saat berkunjung ke ke perbatasan Skouw di Papua. (FOTO:Kemenkeu)
Menkeu, Sri Mulyani Indrawati saat berkunjung ke ke perbatasan Skouw di Papua. (FOTO:Kemenkeu)

TIMESINDONESIA, JAYAPURA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dinobatkan sebagai Putri Papua dengan gelar Wiwing Kaura, saat berkunjung ke tanah Papua, Selasa (18/12/2018).

Ini adalah kunjungan kerja pertama Sri Mulyani ke Jayapura, ke perbatasan Skouw dan sudah beberapa kali direncanakan untuk melihat perbatasan, terutama menengok seluruh jajaran dari Kementerian Keuangan di daerah tersebut.

Gelar Wiwing Kaura disematkan oleh Yan Z Numberi, Anak Adat Suku Saireri yang juga Administrator Kantor Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw Jayapura. Wiwing Kaura artinya Perempuan Bangsawan/Raja menjadi Putri Papua dari Suku Saireri.

"Selain itu juga untuk melihat kantor di Jayapura, bertemu dengan seluruh instansi vertikal kami, termasuk meninjau Kanwil Perbendaharaan dalam menjalankan kegiatan tutup tahun anggaran 2018," kata Menkeu.

Setelah mendapatkan penjelasan dari pejabat di perbatasan dalam kunjungannya itu Sri Mulyani memahami soal kendala menjaga daerah perbatasan yang tidak mudah.

Salah satu contohnya adalah penjelasan dari Imigrasi yang setelah memiliki kebijakan baru mengenai perlunya menggunakan paspor untuk memasuki Indonesia dari Papua Nugini, menyebabkan jumlah pengunjung turun dan hal itu menyebabkan turunnya aktivitas perekonomian di perbatasan.

"Enforcement dari Imigrasi itu adalah kebijakan yang baik karena untuk menjaga keamanan dan hubungan yang lebih formal antara Papua Nugini dengan Negara Republik Indonesia. Namun, implikasi dari kegiatan ekonomi yang menurun juga perlu untuk kita pikirkan," kata Menkeu.

Menkeu menyebut, jajaran Bea Cukai juga harus terus menjaga dari satu sisi kepentingan penerimaan negara yang dari aktifitas nampaknya terjadi kenaikan penerimaan yang cukup baik. "Namun dari sisi kesiapan mereka untuk memfasilitasi perkembangan ekonomi perbatasan, masih perlu kita pikirkan," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES