Politik

Soal Indonesia Bisa Punah, AR NTB: Prabowo itu Tuhan ya?

Selasa, 18 Desember 2018 - 20:37 | 551.71k
Ketua Anak Republik Nusa Tenggara Barat atau AR NTB, Lalu Kertayasa. (FOTO: Anugrah Dany/TIMES Indonesia)
Ketua Anak Republik Nusa Tenggara Barat atau AR NTB, Lalu Kertayasa. (FOTO: Anugrah Dany/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MATARAMRelawan Anak Republik Nusa Tenggara Barat atau AR NTB menyayangkan pernyataan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebutkan bahwa Indonesia bisa punah bila ia tidak terpilih jadi presiden pada Pilpres 2019 mendatang.

"Emangnya Prabowo itu Tuhan ya? Kok jadi kayak Tuhan saja mau bikin Indonesia punah. Seharusnya dia tidak bicara seperti itu. Ini dia Capres lho?," kata Lalu Kertayasa, Ketua AR NTB, di Mataram, Selasa (18/12/2018).

Menurut Kertayasa, sebagai capres seharusnya Prabowo bisa memberi rasa optimisme akan kelangsungan masa depan bangsa dan negara di masa yang akan datang.

"Ini sangat jelas dari bicaranya saja dia (Prabowo) tidak mencerminkan seorang negarawan. Dan perlu dipertanyakan lagi itu niatnya maju untuk jadi Capres," ujarnya.

Untuk itu, Kertayasa pun menyarankan kepada Prabowo untuk lebih bijak lagi dalam bertutur kata. Mengingat Indonesia membutuhkan sosok pimimpin yang tidak menebar rasa pesimisme.

"Saya yakin Indonesia tidak akan punah atau bubar setelah Pilpres 2019 mendatang. Malah Indonesia akan semakin berjaya bila duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin bisa mempimpin negara ini," ucapnya.

Sebagaimana diberitakan, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan Indonesia bisa punah, jika duet Prabowo-Sandi kalah pada Pilpres 2019 mendatang. Hal tersebut ia sampaikan dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra, Senin (17/12/2018). Karena itu, relawan AR NTB menyayangkan pertanyaan Prabowo tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Mataram

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES