Jadikan Haul Gus Dur Momentum Bela Kaum Tertindas dan Penegakan Demokrasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Haul ke-9, Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur diharapkan menjadi momentum membela kaum tertindas serta penegakkan kembali demokrasi.

"Gus Dur itu tokoh bangsa yang sederhana suka membela kaum yang tertindas. Tak pandang agama, suku, ras atau golongan Oleh Gus Dur semuanya dibela jika mereka tertindas oleh rezim," ucap Direktur Eksekutif, Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin saat dihubungi TIMES Indonesia, Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Menurutnya, Gus Dur merupakan tokoh bangsa yang patut dicontoh dengan perilaku sederhana, humoris, serta cerdas dalam pemikirannya ke depan. Semasa hidupnya, rakyat mengenal Gus Dur dengan jargon "maju tak gentar membela yang benar".

"Dengan segala kelamahan dan kelebihan yanh dimilikinya, Gus Dur telah menjadi guru bangsa memiliki banyak pengikut. Bahkan pengikutnya mengorganisir diri dengan nama kaum gusdurian," tambah Ujang. 

Selain itu, dalam menegakkan demokrasi di Indonesia, Gus Dur bersama rekan-rekan perjuangannya membentuk Prodem (Pro Demokrasi) agar terealisasinya demokrasi di Indonesia. 

Di tengah masa kampanye menjelang Pemilu 2019, Ujang memberi pesan agar pemikiran-pemikiran seperti Alm. Gus Dur lebih ditonjolkan kembali oleh para elite politik bukan sekedar slogan janji semata.

"Nah elite2 saat ini terkadang jauh dari pikiran Gus Dur. Dan elite masa kini lebih kental dengan slogan, maju tak gentar membela yang bayar," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement