Peristiwa Daerah

Inilah Tokoh Nasional yang akan Hadiri Muktamar Sastra 2018

Senin, 17 Desember 2018 - 19:33 | 90.06k
Muktamar Sastra 2018
Muktamar Sastra 2018

TIMESINDONESIA, SITUBONDOMuktamar Sastra 2018 akan digelar di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, pada 18-20 Desember 2018. Ratusan tokoh nasional akan hadir dalam acara tersebut.

Diantara tokoh yang akan hadir adalah Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, para kiai dan tokoh budayawan dan sastrawan nasional seperti KH Mustofa Bisri, KHR Achmad Azaim Ibrahimy. Selain itu, KH D Zawawi Imron, KH Mutawakkil Alallah dan Emha Ainun Nadjib.

Muktamar Sastra 2018 juga akan diikuti oleh 55 sastrawan dari 34 provinsi di Indonesia, 32 sastrawan dari kota/kabupaten penyangga di Jawa Timur, 10 delegasi Lembaga pendidikan, sanggar seni, dan pesantren (RMI NU).

Peserta peninjau dari media massa, lima peserta dari negara serumpun, serta puluhan peserta mandiri yang mengirimkan karya dan diseleksi oleh Sosiawan Leak, Mashuri Alhamdulillah, Raedu Basha, Zainul Walid, dan Rosie Jibril sebagai dewan kurator.

Muktamar Sastra 2018 yang bertema “Menggali Kenusantaraan Membangun Kebangsaan” itu adalah sebuah ikhtiar. Satu upaya untuk mendorong gerak bangsa ini agar tidak melulu menjadikan politik dan ekonomi sebagai panglima.

Dari rilis yang dikirim ke TIMES Indonesia, kebudayaan juga harus maju. Tampil ke muka untuk mengendurkan tarikan benang kusut kehidupan sosial dan membuka ruang bernafas lebih lega di luar sesi-sesi debat politik yang banal.

“Kita semua percaya bahwa bangsa ini dibangun dengan tatanan dan ajaran-ajaran baik. Nilai tentang kerukunan, kerja keras, persatuan, gotong royong, dan sikap tenggang rasa adalah pelajaran utama dari para kiai dan pendiri bangsa,” jelas Rosie Jibril, sebagai Narahubung acara Muktamar Sastra 2018.

Muktamar-Sastra-2.jpg

Jikalau hari ini sebagian dari nilai-nilai itu memudar, maka gerakan kebudayaanlah yang diharapkan bisa memulihkan kembali. “Dengan jalan kebudayaan kita berharap bisa kembali menggali kenusantaraan dan membangun  kebangsaan,” terangnya.

Diketahui, Muktamar Sastra untuk kali pertama diselenggarakan tahun 2018. Acara digelar di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur. Acara dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari (tanggal 18-20 Desember 2018).

Perhelatan sastra ini diselenggarakan atas kerjasama Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, Lembaga Ta’lif wa Nasyr (LTNNU) Jawa Timur, Lesbumi NU Jawa Timur, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Jawa Timur, serta TV9 Nusantara.

Sebagaimana lazimnya forum muktamar, Muktamar Sastra 2018 akan diisi dengan diskusi pleno dan diskusi panel. Diskusi pleno pertama akan membahas Sejarah dan Khazanah Kesusasteraan Pesantren.

Sementara pleno kedua akan membincangkan tentang Pergumulan Kesusasteraan di Indonesia. Pembahasan dua tema besar ini diharapkan dapat memunculkan pemetaan kesusasteraan nusantara.

“Paling tidak, dalam dua segmentasi besar: sastra pesantren dan sastra Indonesia non pesantren. Secara lebih detail, dua tema besar ini akan dibahas dalam 6 diskusi panel yang diikuti para tokoh sastra nasional dan daerah yang menjadi muktamirin,” terangnya.

Terakhir, Muktamar Sastra 2018 diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi kebudayaan bagi negara dan khalayak umum. Selain itu juga akan dicatat serta diabadikan sebagai Piagam Sukorejo 2018(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Situbondo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES