Peristiwa

Relawan PMI Kabupaten Malang Perdalam Ilmu Water Resque

Senin, 17 Desember 2018 - 18:44 | 48.73k
Relawan peserta penyegaran dan latihan water resque saat mendengarkan pelajaran dari Tim Intaifib TNI AL. (FOTO: Istimewa)
Relawan peserta penyegaran dan latihan water resque saat mendengarkan pelajaran dari Tim Intaifib TNI AL. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANGPMI Kabupaten Malang mengasah keterampilan relawannya dalam soal evakuasi korban bencana di air lewat penyegaran dan latihan water resque selama dua hari (15-16/12/2018) di Embung, Desa Malangsuko, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

PMI Kabupaten Malang adalah salah satu PMI yang memiliki potensi SAR relawannya yang berkualifikasi untuk melakukan water resque. Keberadaan mereka memang sangat dibutuhkan untuk geografi Kabupaten Malang yang memiliki banyak potensi air mulai dari sungai, danau hingga laut.

latihan-water-resque.jpg

Dalam penyegaran ini, PMI Kabupaten Malang secara khusus juga mengundang pelatih selam dari Intaifib, TNI AL. "Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan mengasah ketrampilan para relawannya dalam melakukan penyelamatan dan evakuasi korban bencana di air," kata Kasubsi Penangulanggan Bencana PMI Kab Malang, Mudji Utomo, Senin (17/12).

Sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan, peran PMI saat terjadi bencana, memang besar sekali. "Di Malang masih jarang yang bisa melakukan water resque. Karena itu untuk menjaga skill dan kemampuan serta kaderisasi, kami secara rutin, setahun sekali melakukan penyegaran dan pelatihan water resque," tambah Mudji Utomo yang akrab dipanggil Mbah Tomo ini.

Pelatihan dan penyegaran itu dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diisi dengan materi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) korban yang tenggelam di air. Kemudian sesi kedua, pengenalan alat selam dan teknik pencarian korban dengan menyelam di kedalaman 2 - 4 meter di Embung, Desa Malangsuko, Tumpang itu.

"Untuk materi penyelaman, instrukturnya dari pasukan marinir Intaifib TNI AL. Ada dua materi penyelaman untuk pencarian dibawah air, pertama tekhnik sisir tepi, dan cyrcle," ujar Mbah Tomo.

latihan-water-resque-a.jpg

Relawan senior PMI Kab Malang ini mengatakan, metode penyelaman cyrcle adalah dimana empat orang penyelam melakukan penyelaman memutar dengan radius 2 sampai 4 meter untuk mencari korban yang tenggelam.

Selain itu, kata dia, penyegaran P3K terhadap korban korban tenggelam, juga penting dilakukan. "Penanganan pertama pada korban tenggelam jika dilakukan secara benar, bisa menyelamatkan korban. Titik penting pada penyelamatan korban tenggelam memang pada penanganan pertama," tegasnya.

Disebutkan, saat korban tenggelam, biasanya menghirup lumpur atau kotoran. Hal itulah yang harus segera dikeluarkan jika korban sudah berhasil dievakuasi, agar korban bisa bernafas.

Lewat pelatihan dan penyegaran water resque, PMI Kabupaten Malang berharap regenarasi relawan tidak putus. "Dari 25 yang ikut, 20 orang adalah relawan yang sudah pernah ikut dan mempunyai sertifikat menyelam, sedang lima masih pemula. Harapan kami lewat penyegaran dan pelatihan seperti ini, kaderisasi berlanjut terus," kata Mudji Utomo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES