Harga Sembako di Gresik Stabil Namun Penjualan Lesu

TIMESINDONESIA, GRESIK – Harga sembako di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, relatif stabil. Namun beberapa pedagang mengeluhkan penjualan lesu atau menurun.

Seperti yang dikeluhkan pedagang Pasar Baru Gresik, Ika Rosidah, dia mengakui menjelang tahun baru beberapa komuditas harganya stabil.

Meski stabil, namun sejak beberapa minggu yang lalu penjualan sembako di tokonya menurun.

"Penjualan lesu tapi beberapa harga stabil bahkan ada yang turun hanya beberapa harga seperti telur yang ada kenaikan," katanya, Senin (17/12/2018).

Pedagang lain, Hariyadi mengungkapkan hal yang sama. Dia pun tak tahu kenapa penjualan lesu meski harga stabil.

Akibatnya para pedagang harus memutar otak agar dagangannya laku. "Perasaan setiap tahun ya seperti ini, setiap mau tahun baru. Tapi tak tahu kenapa," ungkapnya.

Sementara itu, Kadiskoperindag Agus Budiono mengklaim harga komuditas di tujuh pasar tradisional terpantau stabil. Hanya saja beberapa harga ada kenaikan bahkan ada pula yang terpantau turun.

"Harga sembako di Gresik stabil, kita pantau terus harganya," ucap dia.

Menanggapi hal itu, Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Abdurrahman Faris membeberkan, stabilnya harga yang mempengaruhi penjualan lesu diakibatkan karena faktor ekonomi yang stagnan.

Dikatakan Faris pendapatan masyarakat saat ini tetap namun pengeluaran semakin besar. "Hal ini bisa dibuktikan dengan kewaspadaan masyarakat akan keperluan pendidikan," ungkapnya.

Dosen muda UMG itu menjelaskan masyarakat saat ini sangat berhati hati untuk hal-hal tersebut. Kewaspadaan akan kesehatan juga berpengaruh.

"Yang terakhir bisa saja lifestyle, masyarakat butuh akan liburan sehingga mereka spend untuk hal tersebut," tutup Faris menanggapi fenomena stabilnya harga sembako namun penjualan pedagang di Gresik lesu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement