Peristiwa Daerah

Cegah Berita Bohong, Jurnalis Dituntut Profesional

Senin, 17 Desember 2018 - 17:22 | 66.54k
Wicaksono, mantan wartawan Tempo saat ngopi bareng bersama sejumlah awak media Bojonegoro di Rumah Makan Omah Tepi Sawah, Bojonegoro, Senin (17/12/2018). (FOTO: Istimewa)
Wicaksono, mantan wartawan Tempo saat ngopi bareng bersama sejumlah awak media Bojonegoro di Rumah Makan Omah Tepi Sawah, Bojonegoro, Senin (17/12/2018). (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BOJONEGOROBerita bohong atau informasi hoaks, menjadi persoalan tersediri yang harus diselesaikan. Karena, beredarnya berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan telah meresahkan masyarakat. Bahkan kerap kali informasi hoaks dimanfaatkan untuk kepentingan politik. untuk menjegah informasi bohong, jurnalis dituntut profesional

Hal itu disampaikan Wicaksono, mantan wartawan Tempo saat ngopi bareng bersama sejumlah awak media Bojonegoro di Rumah Makan Omah Tepi Sawah, Bojonegoro, Senin (17/12/2018). 

Menurutnya, persoalan etis dan tidaknya sebuah berita mengikuti dinamika teknologi. Jurnalis harus punya tolak ukur mengenai kualitas berita, terkait akurasinya, dan punya tekhnik karakter penulisan. 

Jurnalis juga harus memenuhi standar penulisan sesuai standar dewan pers. "Karena kedepan ada progamer yang lebih cerdas seperti robot. Bahkan bisa lebih cepat memproduksi berita dari pada kita. Hal ini semata-mata untuk mencegah beredarnya berita bohong," kata Pria yang kerap dipanggil Ndoro Kakung itu, saat ngopi bareng yang diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

Sehingga, untuk menyikapi perkembangan era digital informasi ini, jurnalis dituntut profesional. Harus jeli menelaah kembali apa yang sudah ditulis sebelum dikirim ke redakasi dan masuk pemberitaan.

"Informasi yang kita sebar tidak hanya dibaca orang Indonesia, tapi juga penduduk luar begeri termasuk Amerika. Jadi jurnalis harus benar-benar teliti," tuturnya. 

Lebih lanjut, dirinya mengatakan masyakat kesulitan membedakan berita bohong dengan berita fakta. Sehingga peran jurnalis sangat penting memberi informasi dan mengkritisi kebijakan pemerintah.

"Jadi profesi jurnalis sangat ditunggu masyarakat. Karena karya jurnalis yang merupakan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Semoga di Bojonegoro terhidar dari Berita bohong," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bojonegoro

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES