Indonesia Positif

RSUD Bangil Sosialisasikan BHD di Car Free Day

Kamis, 17 Januari 2019 - 15:15 | 104.41k
Praktik pemberian Bantuan Hidup Dasar di Car Free Day Pandaan, Minggu (9/12/2018). (FOTO: AJP/TIMES lndonesia)
Praktik pemberian Bantuan Hidup Dasar di Car Free Day Pandaan, Minggu (9/12/2018). (FOTO: AJP/TIMES lndonesia)

TIMESINDONESIA, PASURUANRSUD Bangil memanfaatkan Car Free Day (CFD) Pandaan, untuk mensosialisasikan penanganan kegawatdaruratan henti jantung, melalui bantuan hidup dasar (BHD).

Ratusan orang yang berada di CFD Pandaan, Minggu (9/12/2018), diajak untuk melihat teknik dan cara memberikan BHD, utamanya saat melihat seseorang yang pingsan secara tiba-tiba dan disertai indikasi henti nafas dan henti jantung.

Praktik pemberian BHD ini juga dilakukan oleh Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf. Bersama para dokter, adik kandung Gus Ipul, Wagub Jatim ini mencontohkan bagaimana memberikan BHD yang cepat dan tepat.

Bupati Irsyad mengapresiasi RSUD Bangil yang terus berinovasi memberikan pelayanan kepada pasien dan masyarakat, salah satunya BHD. “Saya berharap agar pelayanan terus ditingkatkan sampai masyarakat sangat puas dan selalu percaya kepada RSUD Bangil,” ujarnya.

BHD merupakan bagian dari pengelolaan kegawatdaruratan medik. Direktur RSUD Bangil, drg Loembini Pedjati Lajoeng menjelaskan, tujuan dari BHD ini adalah mencegah berhentinya respirasi atau berhentinya sirkulasi. Serta memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui resusitasi jantung paru (RJP).

Loembini mengatakan, BHD dilakukan agar masyarakat bisa dengan mudah mengerti dan memahami bagaimana melakukan dengan benar. 

"Kalau menemukan kondisi gawat darurat, masyarakat setidaknya mampu memberikan pertolongan awal sebelum ada pertolongan dari petugas kesehatan,” ujarnya.

Dia menambahkan, pemberian BHD juga untuk meningkatkan akses dan mutu layanan gawat darurat, dengan mempercepat waktu penanganan dalam memberikan pertolongan pertama sampai tuntas, baik gawat darurat medis maupun nonmedis.

Dia menguraikan, urut-urutan BHD mulai dari menilai respons pasien, memeriksa nadi, memberi pijatan jantung luar, pemeriksaan jalan nafas, hingga kemudian korban siap diangkut ambulans untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit. 

Sementara itu, Ketua panitia sosialisasi BHD, drg Diah Retno Lestari mengajak masyarakat untuk memanfaatkan call center 119 BEST (Bangil Emergency Services Team), bila dalam kondisi gawat darurat.

“Petugas call center akan merespon telepon anda dan segera menghubungi puskesmas terdekat untuk mengirimkan tenaga dan ambulans ke lokasi kejadian,” ucapnya di sela sosialisasi BHD oleh RSUD Bangil di momentum car free day. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES