Kopi TIMES

Sensasi Naik 'Boat Pancung' Menyeberangi Lautan 

Senin, 17 Desember 2018 - 09:04 | 270.85k
Boat Pancung sebagai sarana transportasi andalah warga dan wisatawan. (FOTO: Istimewa)
Boat Pancung sebagai sarana transportasi andalah warga dan wisatawan. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pada musim liburan akhir tahun ini Fajar Rianto wartawan TIMES Indonesia Regional Yogyakarta berkesempatan menyambangi tiga negara Yaitu Singapura, Malaysia, Thailand.

Liburan bersama keluarga di awali dari beberapa tempat di sekitar kawasan pulau Batam Kepulauan Riau. Salah satunya adalah pulau Penawar Rindu yang lebih dikenal dengan nama pulau Belakang Padang.

Belakang Padang merupakan satu di antara 12 kecamatan yang ada di pemerintahan kota Batam. Pulau ini berhadapan dengan pulau Sambu dan berada di antara Pulau Batam dan Singapura. Namun ditengok dari segi letak dan jaraknya, lebih dekat dengan Singapura

Untuk menuju ke pulau ini, umumnya melalui laut karena belum ada jembatan dengan pulau kanan kirinya apalagi keberadaan lapangan terbang komersil sehingga ada umumnya akses masyarakat untuk keluar masuk pulau ini hanyalah melalui laut tadi.

Salah satunya dengan menumpang “Boat Pancung” yakni perahu tradisional berbahan kayu dengan tenaga penggerak mesin outboard/tempel. Jadi sewaktu-waktu mesinnya bisa dilepas dan dipasang kembali sesuai dengan kebutuhan.

Angkutan ukuran kecil biasa memakai satu atau dua mesin dan biasa digunakan mengangkut dua belas penumpang.  Sedangkan yang ukuran yang lebih besar bertenagakan empat buah mesin tempel bisa mengangkut sekitar enampuluh penumpang.

Boat Pancung merupakan sarana transportasi laut tertua yang ada di kota Batam. Kalau mau naik lazimnya melalui pelabuhan rakyat Boat Pancung Sekupang, yang letaknya bersebelahan dengan terminal Ferry Domestik, kompleks pelabuhan Sekupang, Batam.

Tiketnya saat ini Rp 15 ribu per penumpang dewasa, dengan syarat mau antre saat beli tiket dan menunggu giliran naik ke Boat Pancung sesuai urutannya saat ramai penumpang.

Namun jika kita tidak sabar menunggu antrsan, bisa ambil alternatif mencarternya dengan biaya Rp 150 ribu dengan waktu tempuh berkisar 15 menit, tergantung laju Boat Pancung, arus maupun kondisi gelombang air laut.

Seperti yang kami lakukan saat mengunjungi pulau ini Minggu pagi (16/12/2018). 

Eloknya operasional Boat Pancung selama 24 jam, tergantung keberadaan penumpang, tetapi kalau malam dan terlihat sepi penumpang sebaiknya mencarternya saja, karena angkutan jenis ini hanya akan berangkat jika kuota penumpang sudah terpenuhi. (bersambung)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES