Peristiwa Daerah

CCCD Project dan BPDASHL Tanam 1500 Bibit Pohon

Senin, 17 Desember 2018 - 13:35 | 66.21k
Ratna Kumalasari selaku National Project Manager CCCD Project bersama BPDASHL Brantas Sampean dan pihak kecamatan Wajak saat melakukan penanaman bibit pohon di Wana Wisata Winong. (Foto: Binar Gumilang/Times Indonesia)
Ratna Kumalasari selaku National Project Manager CCCD Project bersama BPDASHL Brantas Sampean dan pihak kecamatan Wajak saat melakukan penanaman bibit pohon di Wana Wisata Winong. (Foto: Binar Gumilang/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Cross Cutting Capacity Development (CCCD) Project, melakukan penanaman 1.515 bibit pohon di area Wisata Winong, Desa Bringin, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (17/12/18).

Kegiatan yang bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Brantas Sampean ini bertujuan untuk pemulihan lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

Penanaman bibit pohon itu melibatkan para siswa-siswi SMP dan SMK Dharma Wanita Desa Bringin. Turut berpartisipasi jajaran TNI dari Koramil Wajak, PT Jasa Tirta I, Kelompok Masyarakat dan awak media termasuk Times Indonesia.

Ratna Kumalasari selaku National Project Manager CCCD Project mengatakan, penanamam pohon dalam rangka pemulihan DAS ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi generasi muda agar mengetahui dan sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

“Dalam kegiatan penanaman bibit pohon ini, kami melibatkan para siswa sisiwi yang merupakan bagian dari generasi milineal. Sehingga semakin menumbuh kembangkan kesadaran untuk melestarikan lingkungan,” ujarnya kepada TIMES ndonesia.

Dia menjelaskan, bibit pohon yang ditanam tersebut merupakan bantuan dari BPDASHL Brantas Sampean.

“Hasil penanaman tersebut nantinya diharapkan dapat membantu untuk regenerasi unsur hara yang ada di dalam tanah, menjadi resapan dan simpanan air tanah. Sehingga, kebutuhan air akan terjaga,” urainya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, bibit pohon yang ditanam tersebut berjenis hasil hutan bukan kayu. “Bibit pohon ini nantinya dapat berbuah sehingga, hasil panen buahnya dapat dimanfaatkan oleh petani hutan maupun masyarakat yang ada di sekitar tempat wisata ini,” katanya.

Dengan ditanami bibit pohon berjenis hasil hutan bukan kayu ini kata dia, dapat meminimalisir aksi tebang pohon digunakan untuk kayu, yang biasanya menyebabkan kerusakan lingkungan.

“Kegiatan penanaman pohon ini untuk mengantisipasi bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang marak pada saat musim hujan seperti sekarang,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES