Ekonomi

Jelang Natal, Harga Telur di Probolinggo Tembus Rp 25 Ribu

Senin, 17 Desember 2018 - 11:35 | 93.33k
Pedagang telur ayam di pasar Semampir Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sedang membungkus telur untuk dijual. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Pedagang telur ayam di pasar Semampir Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sedang membungkus telur untuk dijual. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2019, sebagian harga komoditas di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mulai naik drastis. Terutama harga telur ayam negeri yang kini mencapai Rp 25 ribu per kilogram.

Pantauan TIMES Indonesia di pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan. Harga telur horen ditingkat pedagang jelang akhir tahun ini, kenaikannya cukup tinggi, mencapai Rp 25 ribu, dalam sepekan terakhir.

“Minggu lalu harganya Rp 18 ribu per kilogram, naik lagi menjadi Rp 20 ribu, naik lagi menjadi Rp 23 ribu, hingga sekarang sampai Rp 25 ribu. Tidak tahu pemicu kenaikan harga telur ini, yang jelas setiap akhir tahun alias jelang tahun baru, harganya naik,” kata Yunas, salah satu pedagang telur dan komoditas lainnya di pasar Semampir, Senin (17/12/2018).

Ia mengungkapkan, untuk harga sembako lainnya tidak ada kenaikan harga alias masih normal. Seperti beras, kopi, minyak goreng, kedelai, kacang dan lainnya. Namun, Yunas tidak menyebutkan rincian harga sebako lainnya.

Penjual-Ayam.jpg

Tak hanya telur ayam yang mengalami kenaikan harga. Daging ayam potongpun juga naik dengan kisaran Rp 2.000 per kilogram. Selain terjadi kenaikan harga, daging ayam mengalami kekurangan stok di pasar Semampir Kraksaan.

“Naik Rp 2.000 per kilogram, yang sebelumnyla Rp 34 ribu. Tidak tahu apakah ini menjelang momen tahun baru atau tidak. Tapi yang jelas, pasokan daging ayam potong yang biasanya dikirim dari Surabaya, saat ini mulai berkurang, sehingga stok di pasaran terbatas,” ujar Soimah, seorang pedagang daging ayam potong, di pasar Semampir.

Ia juga menyebut, kenaikan itu terjadi sejak lima hari lalu. Kemarin masih Rp 35 ribu, hari ini naik lagi menjadi Rp 36 ribu per kilogram. Besar kemungkinan kata dia, kedepan tak urung akan terjadi kenaikan lagi.

“Telur naik, daging ayam potong juga naik. Kondisi ini sangat meresahkan pedagang dan pembeli yang sudah berlangganan di pasar Semampir dan pasar-pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo,” terang perempuan berkacamata ini.

“Ya, sangat keberatan dan resah sebetulnya. Karena kenaikan telur sangat tinggi, dan harga daging ayam potong juga semakin mahal. Tapi namanya kebutuhan, ya kita tetap beli saja meskipun mahal. Sepertinya kenaikan ini terjadi setiap jelang Natal dan Tahun Baru,” tutur Retno, pembeli telur dan daging ayam. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES