Politik Jokowi-Makruf Amin

Duet Jokowi-KH Ma'aruf Amin Harus Menang Besar di Bali

Minggu, 16 Desember 2018 - 12:24 | 34.04k
Tim kampanye daerah koalisi Indonesia kerja Provinsi Bali mengadakan Rakerda yang dihadiri oleh seluruh perwakilan Partai koalisi pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin. Minggu (16/12/2018). (FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia)
Tim kampanye daerah koalisi Indonesia kerja Provinsi Bali mengadakan Rakerda yang dihadiri oleh seluruh perwakilan Partai koalisi pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin. Minggu (16/12/2018). (FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Tim kampanye daerah (TKD) koalisi Indonesia kerja Provinsi Bali, mengadakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dihadiri oleh perwakilan Partai koalisi pasangan Capres-Cawapres duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin. tim pemenangan komitmen duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin harus menang besar di Bali.

Acara Rakerda yang bertempat di Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar Selatan, juga sekaligus melakukan pengukuhan tim kampanye daerah koalisi Indonesia kerja Provinsi Bali.

TKD-Provinsi-Bali-2.jpg

Pengukuhan tim disahkan oleh Sakti Wahyu Trenggono selaku Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pusat, untuk mengukuhkan tim kampanye daerah koalisi Indonesia kerja Kabupaten dan Kota se Bali dan tim hukum dan advokasi Indonesia kerja Joko Widodo dan Ma'ruf Amin Provinsi Bali, Minggu (16/12/2018).

"Acara ini, lebih kepada konsulidasi. Jadi Bali sebagai basis kekuatan utama, kita berharap bisa menang besar," kata Trenggono saat jumpa awak media. 

Trenggono juga optimis untuk perolehan suara di Bali yang meraup 80 persen, karena di komandani oleh I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, selaku ketua tim kampanye daerah koalisi Indonesia kerja Provinsi Bali.

"Kalau bisa lebih dari 80 persen. Jelas satu angka yang kita harapkan bisa dicapai di Bali. Karena di tahun 2014 cukup signifikan 71 persen," imbunya.

Trenggono juga mempetakan untuk basis suara Jokowi pada Pilpres tahun 2014 yang menang selain di daerah Bali, juga di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

Sementara, mengaca pada tahun 2014, perolehan suara Jokowi yang kecil atau kalah adalah di Aceh, Jawa Barat dan Sumatera Selatan. Namun pihaknya akan fokus pada daerah tersebut. Tetapi pada prinsipnya di seluruh daerah di Indonesia untuk meruap suara di Pilres 2019 mendatang.

"Bahwa ada penekanan -penekanan di daerah yang dulu kalah iya. Kita cukup all out di situ. Intinya adalah memberikan penjelasan yang masuk akal kepada masyarakat yang sebelumnya seperti apa dan saat ini seperti apa. Apabila itu dilanjutkan untuk waktu 5 tahun dalam periode berikutnya, harapannya adalah bisa memberikan manfaat yang sangat besar buat bangsa ini," ungkapnya.

Trenggono juga menjelaskan, untuk kendala dalam Pilpres saat ini, adalah tentang soal fitnah dan hoax yang ditujukan kepada Jokowi. 

"Paling kencang isu PKI, Bapak Jokowi rasanya umurnya tidak beda jauh sama saya. Hanya beda satu tahun saja. Pada waktu PKI ada itu tahun 1965. Sementara beliau baru berumur 4 tahun lahir tahun 1961. Tapi bisa kan di foto kelihatan seolah-olah Bapak Jokowi ada di situ," ujarnya.

Dengan adanya fitnah dan hoax tersebut, Trenggono menilai sebuah penyesatan. Karena di era informasi digital, segalah macam metode dan cara di influence ke masyarakat. 

"Menurut saya generasi-generasi yang muda ini, mereka yang belum tau persis seolah-olah itu benar. Tapi kalau disadarkan saya kira bisa," ujarnya.

Trenggono juga memaparkan, untuk saat ini program TKD melakukan konsulidasi di seluruh Indonesia. Namun fokusnya ada dua hal. Pertama adalah konsulidasi untuk memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan pemerintah selama ini. Kemudian yang kedua adalah mengantisipasi hoax dan fitnah.

"Pertama adalah konsulidasi untuk memberikan penjelasan yang bekerjasama keseluruhan partai koalisi di dalamnya itu ada caleg-caleg dari Caleg DPRI Pusat, DPRD Provinsi untuk sosialisasi. Kita berharap mereka memberikan pemahaman tentang apa yang dilakukan oleh pemerintah ini," harapnya.

"Kemudian disisi lain menangkis isu di sosial media khususnya di daerah. Di Bali, diaktifkan kembali sosial medianya untuk antisipasi terhadap hoaks," katanya.

Intinya tambahnya, jika orang itu melemparkan hoaks dan fitnah karena memang tidak ada cara lain mengalahkan kecuali dengan fitnah. "Kita hanya khawatirkan, masyarakat termakan oleh isu fitnah dan hoaks tersebut," ujar Trenggono. Dalam acara tersebut membangun komitmen bagaimana duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin, harus menang besar di Bali.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES