Peristiwa Daerah

Wafat Saat Ceramah, KH Buchori Amin juga Aktif Dakwah via WhatsApp

Minggu, 16 Desember 2018 - 12:09 | 106.96k
Subscribe TIMES TV KLIK

TIMESINDONESIA, MALANG – Umat Islam di Indonesia, terutama warga Nahdliyin (NU) dihebohkan dengan beredarnya video pendek detik-detik wafatnya KH Buchori Amin saat ceramah agama di acara Maulid Nabi Muhammad SAW, di Ponpes Al Ishlahiyan, Singosari, Kabupaten Malang. Mendiang dinilai wafat dengan kondisi baik (khusnul khatimah). Semasa hidupnya, Kiai Buchori aktif berdakwah melalui WhatsApp (WA), dengan mengirim pesan-pesan kebaikan ke banyak grup WA atau secara personal.

KH Buchori Amin, menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (15/12/2018), sekira pukul 14.30 WIB, saat memberikan Tausiah Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Wisuda Madrasah Diniyah Al Ishlahiyah, di Yayasan Ponpes Al Ishlahiyah Singosari, Kabupaten Malang.

proses-pemakaman-2.jpg

Kata-kata terakhir yang keluar dari ceramah agama Kiai Buchori dengan bahasa Jawa yang artinya “Beruntungnya manusia yang tidak pernah bertemu Nabi Muhammad SAW, tapi beriman dan mengimani Nabi Muhammad SAW”.

Usai menyampaikan kalimat tersebut, tiba-tiba tubuh Kiai Buchori terhuyung dan jatuh ke kursi, diatas pentas. Mikrophone yang dipegangnya sampai terjatuh. Oleh tim medis, Kiai yang pernah menjabat Ketua DPRD Kabupaten Malang itu, dinyatakan sudah tutup usia alias wafat.

Di Kabupaten Malang, almarhum Kiai Buchori Amin, masih menjabat Wakil Rais Syuriah PCNU Kabupaten Malang. Sejak muda, Kiai Buchori dikenal dengan kiai Singa Podium saat ceramah diatas mimbar. Pidatonya sangat tegas, jelas dan kritis atas persoalan apapun. Baik sosial dan keagamaan.

Masa mudanya, Kiai Buchori Amin aktif menjadi politisi di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), hingga ia dipercaya sebagau Ketua DPRD Kabupaten Malang beberapa periode. Kiai Buchori juga dikenal sebagai murid kesayangan mendiang Buya Ismail Hasan Metareum, mantan Ketua DPP PPP, era tahun 1989-1998.

Menurut teman karibnya, H Djuari, sosok Kiai Buchori adalah ulama yang bersahaja, ramah dan teladan bagi umat. Usai menjabat Ketua DPRD Kabupaten Malang, Kiai Buchori memutuskan untuk tidak lagi cawe-cawe di dunia politik. Ia aktif berdakwah dan aktif di Nahdlatul Ulama di Kabuapten Malang.

Semasa aktif di politik, Kiai Buchori menjadi tokoh kebanggaan warga NU dan kader serta pengurus PPP. “Saat di PPP, saya sebagai Satgasnya,” aku Abah Djuari, begitu ia akrab disapa. Kiai Buchori juga sosok pendekar yang tak pernah gentar kepada siapapun jika soal membela agama Islam dan NU.

Setelah dinyatakan wafat oleh tim dokter di Klinik Rawat Inap Muslimat Singosari, jenazah Kiai Buchori langsung dibawa ke kediamannya, di Desa Druju, Kecamatan Sumbermancing Wetan, Kabupaten Malang.

Usai dimandikan, ratusan warga dan tokoh secara bergantian menyalati dan membaca tahlil. Selanjutnya, pada pukul 09.00 WIB, Minggu (16/12/2018), jenazah dikebumikan di pemakaman umum di desa setempat. Ribuan warga Nahdliyin, tokoh NU dan warga sekitar, mengantarkan jenazah Kiai Buchori ke pemakaman. “Kami atas nama PCNU Kabupaten Malang, sangat kehilangan sosok beliau. Ulama yang tegas dan teladan bagi kami dan warga Nahdliyin,” kata Ketua PCNU Kabupaten Malang, dr Umar Usman, saat memberi sambutan lepas jenazah kepemakaman.

KH Buchori Amin kata dr Umar Usman wafat dalam kondisi khusnul Khatimah (baik), karena wafat saat sedang ceramah agama di depan ribuan warga dan santri di Ponpes Al Ishlahiyah, Singosari, Kabupaten Malang. 

“Beliau aktif di PCNU. Dauh-dauhnya adalah teladan bagi pengurus dan warga NU. Semoga perjuangannya beliau bisa diteladani oleh kita semua. Aktif berdakwah dan hidupnya hanya untuk Nahdlatul Ulama,” katanya. 

Kiai Buchori dikenal ulama yang aktif berdakwah. Aktif ceramah diberbagai lokasi, mulai dari acara warga, pondok pesantren, jemaah pengajian, jemaah shalawat, sekolah dan NU. Bahkan, usai mengisi pengajian di Ponpes Al Ishlahiyah itu, Kiai Buchori akan langsung mengisi ceramah agama, di Pasuruan bersama Majelis Ta’lim Riyadul Jannah.

“Kiai Buchori aktif berdakwah melalui WA (WhatsApp). Sering kirim tentang ilmu-ilmu dan informasi penting dan menarik. Termasuk kiriman berupa video,” kata Abdurrahman, Pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) PCNU Kabupaten Malang. 

“Beliau sudah kami sarankan untuk mengurangi jadwal ceramahnya. Karena faktor kesehatannya. Tapi beliau tidak mau. Tetap tak pernah menolak untuk hadir undangan ceramah,” aku Gus Inamullah, putra dari KH Buchori, kepada TIMES Indonesia.

Dari keterangan tim dokter, KH Buchori Amin, wafat saat ceramah karena diduga serangan jantung. Ulama di Malang Raya sangat merasa kehilangan sosok Kiai Buchori, yang dikenal singa podium saat memberikan ceramah diatas mimbar. Bahkan, ia tak hanya aktif keliling dakwah ke berbagai daerah di Indonesia. Ia aktif juga berdakwah via WhatsApp (WA). Selamat Jalan KH Buchori Amin, tenang dan damai di surganya Allah SWT. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES