Peristiwa Daerah

Enthung Jati, Kuliner Favorit Warga Pinggiran Hutan di Kabupaten Madiun

Sabtu, 15 Desember 2018 - 22:22 | 115.01k
Masyarakat setempat mencari enthung yang jatuh ke tanah dan dari daun jati yang rontok (Foto: infoblora)
Masyarakat setempat mencari enthung yang jatuh ke tanah dan dari daun jati yang rontok (Foto: infoblora)

TIMESINDONESIA, MADIUN – Kepompong jati atau enthung jati menjadi salah satu makanan favorit warga pinggiran hutan di Kabupaten Madiun. Ulat-ulat pemakan daun jati yang telah 10 hari proses metamorfosis menjadi enthung tersebut sering jadi rebutan warga. 

"Enthung jati laku dijual. Jadi banyak yang cari," kata Suprihati warga Desa Durenan, Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun saat ditemui di pinggiran hutan, Sabtu (15/12/2018).

Menurut Suprihatini, mencari enthung jati cukup mudah. Saat waktunya berubah jadi enthung, ulat jati akan berjatuhan ke tanah. Sehingga warga cukup mencarinya di sela-sela rumput atau daun jati yang rontok. Di pasar tradisional harga jual entung jati hampir menyamai daging sapi yakni Rp 80 ribu perkilogram.

"Rasanya gurih dan lezat. Mahal karena adanya hanya awal  musim penghujan seperti  ini," ungkap Suprihati.

Sekilas kepompong ulat pohon jati itu terlihat menjijikan. Namun hal itu tak menyurutkan warga untuk tetap memburunya. Warga pinggiran hutan di wilayah Kabupaten Madiun meyakini jika menyantap kepompong ulat jati atau enthung jati, bisa menyegarkan badan dan menghilangkan pegal - pegal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Madiun

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES