Enthung Jati, Kuliner Favorit Warga Pinggiran Hutan di Kabupaten Madiun
TIMESINDONESIA, MADIUN – Kepompong jati atau enthung jati menjadi salah satu makanan favorit warga pinggiran hutan di Kabupaten Madiun. Ulat-ulat pemakan daun jati yang telah 10 hari proses metamorfosis menjadi enthung tersebut sering jadi rebutan warga.
"Enthung jati laku dijual. Jadi banyak yang cari," kata Suprihati warga Desa Durenan, Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun saat ditemui di pinggiran hutan, Sabtu (15/12/2018).
Menurut Suprihatini, mencari enthung jati cukup mudah. Saat waktunya berubah jadi enthung, ulat jati akan berjatuhan ke tanah. Sehingga warga cukup mencarinya di sela-sela rumput atau daun jati yang rontok. Di pasar tradisional harga jual entung jati hampir menyamai daging sapi yakni Rp 80 ribu perkilogram.
"Rasanya gurih dan lezat. Mahal karena adanya hanya awal musim penghujan seperti ini," ungkap Suprihati.
Sekilas kepompong ulat pohon jati itu terlihat menjijikan. Namun hal itu tak menyurutkan warga untuk tetap memburunya. Warga pinggiran hutan di wilayah Kabupaten Madiun meyakini jika menyantap kepompong ulat jati atau enthung jati, bisa menyegarkan badan dan menghilangkan pegal - pegal. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Madiun |