Pendidikan

Mahasiswa Komunikasi UMM Garap Discovery Gresik lewat Wisata Budaya

Sabtu, 15 Desember 2018 - 11:24 | 65.90k
Lomba mewarnai yang ditempatkan di Kampung Kemasan, Kota Gresik (FOTO: Istimewa for Times Indonesia).
Lomba mewarnai yang ditempatkan di Kampung Kemasan, Kota Gresik (FOTO: Istimewa for Times Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIK – Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) bersama Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Gresik telah menyetujui untuk bekerja sama dalam menggarap potensi wisata budaya. Mega proyek bertajuk Discovery Gresik itu dicanangkan sebagai salah satu bentuk konsep Destination Branding Gresik dalam memikat pengunjung.

Dalam perencanannya ada lima kelurahan di wilayah kota turut menjadi destinasi wisata baru berbasis budaya. Untuk memperkanalkan awal proyek itu, para mereka menggelar lomba menggambar Damar Kurung.

Setelah menggambar Damar Kurung, penyelenggara juga akan menggelar kegiatan Gestival Badhogan dan Budaya Gresik yang akan digelar beberapa minggu ke depan.

Gambar.jpg

Melalui keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Ketua Pelaksana Meidyo Gema Lazuardi mengatakan kegiatan menggambar dan mewarnai damar kurung ini dikoordinir oleh kami dan 2 kelurahan, Sukodono dan Pekelingan.

Potensi wisata sukodono itu wisata kuliner, dan pekelingan adalah wisata rumah-rumah kuno atau kampung kemasan. "Nanti kita ada acara puncak tanggal 29 Desember. Yang badhogan dan budaya Gresik itu. Nanti hasil dari ini akan dipasang ke acara puncak nanti," katanya, Sabtu (15/12/2018).

Acara puncak nanti juga sebagai launching yang nantinya juga melibatkan 5 kelurahan (Sukodono, Pekelingan, Kroman,Kemuteran, dan Keramat Inggil) dengan menampilkan potensi mereka masing-masing yang sudah di riset setahun lalu.

"Nantinya akan diteruskan oleh warga dan menjadi kegiatan yang berkelanjutan. Jadi lewat sana pengembangan potensi wisata akan dimaksimalkan," pungkasnya.

Salah satu seniman Gresik Joko Iwan mengapresiasi eksplorasi budaya dan cerita yang dituangkan dalam menggambar Damar Kurung adalah ide brilian.

Mayoritas peserta lomba menuangkan ide mereka berupa cerita Gresik dan budayanya seperti Pasar Bandeng, Pudak, dan Nasi Krawu dimana makanan tersebut bisa ditemui di Kelurahan Sukodono yang nantinya menjadi sentra makanan khas Kota Pudak.

“Memang harusnya anak-anak mengetahui sejarah Damar Kurung untuk keberlangsungan budaya dan regenerasi. Diluar dugaan mereka paham dan mampu menggambar Damar Kurung,” ujar Joko.

Sebelumnya menggambar, para peserta dibekali materi serta sejarah mengenai Damar Kurung. Sementara Budayawan Gresik Pakdhe Not juga mengapresiasi kegiatan tersebut.

Antusiasme tak hanya datang dari para peserta saja namun juga wali murid dan guru yang turut mengantarkan anak dan anak didiknya ditengah gerimis kota Gresik waktu itu.

“Acara seperti ini kalau bisa diadakan setiap tahunnya karena disamping untuk menimpa kreatifitas anak juga menimpa pengetahuan sejarah anak-anak agar lebih peduli dan mengenal sejarahnya sendiri,” ujar Evi salah satu wali murid.

Sebelum menggambar, para peserta dibekali materi serta sejarah mengenai Damar Kurung. Sementara Budayawan Gresik Pakdhe Not juga mengapresiasi kegiatan yang digagas Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM menggarap potensi wisata budaya bertajuk Discovery Gresik  di Kabupaten Gresik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES