Peristiwa Daerah

Dirjen Perikanan Tangkap: Prospek Perikanan dan Kelautan Lamongan Cerah

Kamis, 13 Desember 2018 - 23:05 | 118.16k
Nelayan di kawasan pantura Lamongan memdapatkan sejumlah bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Komisi IV DPR-RI di Lamongan, Kamis (13/12/2018). (Siti Nura/TIMES Indonesia)
Nelayan di kawasan pantura Lamongan memdapatkan sejumlah bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Komisi IV DPR-RI di Lamongan, Kamis (13/12/2018). (Siti Nura/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGANDirjen Perikanan Tangkap M. Zulficar Mochtar menyebut Kabupaten Lamongan, Jawa Timur  memiliki prospek pembangunan perikanan dan kelautan yang sangat cerah dan menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang strategis.

Pernyataan itu dikatakan Zulficar karena Lamongan memiliki perairan laut yang saat luas yakni seluas 902,4 km2 dan didukung dengan sumber daya ikan yang memiliki tingkat keragaman hayati (bio diversity) yang tinggi.

"Di wilayah perairan laut Lamongan terdapat beberapa jenis ikan bernilai ekonomi tinggi, yaitu 47 persen di antaranya adalah sumber daya ikan pelagis kecil dominan berupa ikan layang, kembung dan ikan tembang," kata Zulficar saat melakukan kunjungan kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Komisi IV DPR-RI di Lamongan, Kamis (13/12/2018).

Kementrian-kelautan-b.jpg

Selain itu, sambung Zulficar, 5,7 persen dari perairan Kabupaten Lamongan juga merupakan sumber daya pelagis besar termasuk di dalamnya adalah Tuna, Tongkol, Cakalang, Marlin, Tengiri dan jenis perikanan pelagis besar lainnya yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.

"Selanjutnya, 41,7 persen merupakan adalah jenis sumber daya ikan demersal di antaranya ikan layur, peperek, kakap merah dan kakap putih. Selebihnya adalah sumber daya ikan karang dan jenis udang-udangan," ujarnya.

Keberagaman hayati yang dimiliki Lamongan ini, dikatakan Zulficar, pada tahun 2016 Kabupaten Lamongan mampu memberikan kontribusi sebesar 18,74 persen dari total produksi  perikanan laut di Jawa Timur atau merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Timur, yaitu sekitar 73.142 ton senilai kurang lebih Rp 719 miliar.

"Dengan 19.030 nelayan dan 3.344 armada kapal penangkap ikan, Lamongan mampu menghasilkan produksi ikan terbesar nomor 1 (satu) di Jawa Timur disusul oleh Kabupaten Banyuwangi dan Sumenep. Padahal pada tahun tersebut jumlah nelayan di Kabupaten Lamongan hanya sebesar 8,74 persen dari jumlah nelayan, 5,81 persen dari jumlah armada, 2,74 persen dari jumlah unit penangkapan ikan yang ada di Jawa Timur," ucap Zulficar.

Selain itu, lokasi Kabupaten Lamongan yang dibelah oleh Sungai Bengawan Solo. Lamongan juga bisa memproduksi perikanan tangkap untuk perairan darat yakni pada tahun 2016 sebesar 104 ton atau share sebesar 0,6 persen dari total produksi perikanan tangkap dari perairan darat di Jawa timur dengan kontribusi sebesar Rp 1,1 miliar.

"Dengan potensi yang begitu besar, Lamongan mendapat perhatian besar dalam rangka menggerakkan sektor kelautan dan perikanan," tuturnya.

Lebih lanjut, Zulficar mengatakan sebagai bentuk perhatian terhadap pembangunan perikanan tangkap di Lamongan, berbagai program, kegiatan dan anggaran juga dikucurkan ke Lamongan.

Beberapa program tersebut diantaranya bantuan alat penangkapan ikan ramah lingkungan, bantuan premi asuransi bagi nelayan, fasilitasi sertifikasi hak atas tanah nelayan bekerjasama dengan BPN, fasilitasi permodalan dan lain-lain.

"Bantuan-bantuan yang telah diberikan ini bukan hanya akan meningkatkan kesejahteraan nelayan, tetapi diharapkan bisa memberi efek domino kepada masyarakat sekitarnya yang mendapat manfaat berganda dengan keberadaan bantuan yang dapat meningkatkan kesejateraan, ekonomi dan taraf hidup nelayan," kata Zulficar.

Di kesempatan ini, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP juga memberikan sejumlah bantuan kepada para nelayan di kawasan pantura Lamongan.

Di antaranya memfasilitasi permodalan usaha penangkapan untuk segmentasi KUR kepada 7 orang sebesar Rp 364 juta, bantuan BLU LPMUKP kepada 2 koperasi sebesar Rp 860 juta, dan tabungan emas pegadaian sebayak 10 orang. Kemudian, penyerahan klaim asuransi nelayan kepada 5 orang ahli waris dengan total klaim sebesar Rp 300 juta serta penyerahan kartu asuransi nelayan kepada 5 orang.

Ia pun berharap bantuan bisa dimanfaatkan para nelayan dengan sebaik mungkin dan bisa menambah kesejahteraan bagi para nelayan di Lamongan.

"Seluruh paket bantuan tersebut agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mendukung dan memajukan usaha nelayan yang berkelanjutan," tutur Dirjen Perikanan Tangkap ini saat menilai prospek perikanan dan kelautan Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES