Peristiwa Daerah

PTTEP Dukung Surabaya Sukseskan SDGs

Kamis, 13 Desember 2018 - 22:39 | 97.74k
Walikota Surabaya, Tri Rismaharani paparkan prestasi Surabaya saat menjadi pembicara dalam seminar ‘Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDGs’ yang digelar PTTEP dan Universitas Trisakti serta MM-Sustainability, Rabu (12/12/2018).(Foto: Lely/TIMES Indonesia)
Walikota Surabaya, Tri Rismaharani paparkan prestasi Surabaya saat menjadi pembicara dalam seminar ‘Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDGs’ yang digelar PTTEP dan Universitas Trisakti serta MM-Sustainability, Rabu (12/12/2018).(Foto: Lely/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kota Surabaya telah berhasil tekan angka kemiskinan. Angka itu terus meningkat seiring tujuan pemerintah mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) yang terus digaungkan.

“Sekarang tinggal 8 persen,” demikian ungkap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, saat menjadi pembicara dalam seminar ‘Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDGs’ yang digelar PTT Exploration and Production (PTTEP) dan Universitas Trisakti serta  MM-Sustainability, Rabu (12/12/2018).

Di hadapan para pemangku kepentingan dan peserta seminar, Risma menyebutkan bahwa hanya tinggal 8 persen masyarakat Surabaya yang hidup di bawah garis kemiskinan. 

“Dan 8 persen itu pun sebagian besar adalah warga dengan gangguan jiwa serta warga lanjut usia yang dititipkan di Panti Werda oleh Pemda,” paparnya.

Angka ini dinilai sebagai keberhasilan oleh Risma, panggilan akrab Wali Kota Surabaya, karena masyarakat Surabaya bahu membahu membantu dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya.

“Banyak orang mengira ini karena besarnya APBD yang dimiliki Surabaya, anggapan itu tak sepenuhnya benar. Sebab percuma anggaran besar jika masyarakat dan perintahnya tak berjuang untuk meningkatkan taraf kesejahteraan warga kota,” jelas Risma.

Lebih lanjut, Risma turut menyambut baik niat pemangku kepentingan untuk mendukung Sustainable Developmt Goals (SDGs) suatu daerah, agar berjalan lebih baik lagi. Risma menjelaskan bahwa sebelumnya Surabaya sudah menjalankan Sustainable Development Goals (SDGs).

Beberapa program pernah dipresentasikan pada UN Habitat di bawah naungan PBB, meski belum sempurna. Dengan adanya seminar Nasional ini, Risma berharap kemitraan untuk mencapai tujuan SDGs berjalan sempurna.

Tri-Risma-a.jpg

“Kita sudah melakukannya lama, dan itu sudah saya presentasikan di PBB, soal SDGs di UN Habitat. Jadi sebetulnya Surabaya sudah mengikuti, cuma kalau mau memang belum sempurna ya tidak sempurna banget, karena itu kita menyempurnakan terus,” ujar Risma.

Dr. Ir. Wahid Wahyudi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekekretaris Daerah, Provinsi Jawa Timur usai membuka acara mengungkapkan, tentang tujuan SDGs. Antara lain untuk mengakhiri kemisikinan, melindungi bumi dan memberikan kedamaian serta kesejahteraan untuk masyarakat. 

Pemerintah Daerah Jawa Timur sendiri telah melaksanakan pembangunan pelabuhan di kota-kota yang memiliki potensi agar kota-kota lain di sekitarnya dapat menikmati fasilitas yang setara untuk seluruh aspek masyarakat. 

Dampak yang dapat dinikmati oleh masyarakat adalah pengurangan harga bahan pokok, peningkatan daya saing, beserta efisiensi dalam rantai distribusi untuk kebutuhan-kebutuhan primer.

Tri-Risma-b.jpg

Surabaya adalah salah satu kota di Indonesia yang telah mengantongi banyak penghargaan nasional maupun internasional untuk keberhasilannya menyongsong keberlanjutan, termasuk Lee Kuan Yew World World City Prize, Global Green City PBB dan Learning City UNESCO. 

Sebagai tambahan informasi, seminar di Surabaya ini merupakan seminar terakhir dari rangkaian seminar yang dilaksanakan di lima kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Makassar, Palembang dan Medan. Selain itu, diadakan juga lokakarya pada tanggal 13 dan 14 Desember 2018 yang bertujuan untuk melatih LSM lokal tentang bagaimana cara terlibat secara profesional dan efektif dalam bermitra dengan sektor swasta dan pemerintah. Lokakarya ini dipimpin oleh instruktur dari Universitas Trisakti MM-Sustainablity.

Di penghujung acara, PTTEP juga menyerahkan donasi senilai Rp 30.000.000, yang merupakan hasil dari terkumpulnya uang pendaftaran lokakarya membangun kemitraan yang keberlanjutan di lima kota, yaitu Jakarta, Makassar, Palembang, Medan dan Surabaya. 

“Kegiatan ini merupakan komitmen peserta workshop di lima kota melalui PTTEP untuk membangun program pendidikan, kesehatan dan Social Entreprise Dompet Dhuafa demi tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” terang General Affairs Manager PTTEP Indonesia, Afiat Djajanegara.

Berdasarkan antusiasme dari peserta seminar dan lokarya di lima kota di seluruh Indonesia, Afiat berharap ajang ini akan terus berkibar kembali pada tahun depan. 

“Mengingat pentingnya menjaga kemitraan yang berkelanjutan, kami akan mengajak pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk terus bekerjasama membantu pemerintah Indonesia untuk mencapai SDGs,” pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES