Peristiwa Daerah

ARISA Unram Menuai Hasil Gemilang untuk Petani Lahan Kering

Kamis, 13 Desember 2018 - 21:25 | 53.59k
Pihak Bank NTB Syariah merealisasikan KUR di Desa Sekaroh, Lombok Timur. (FOTO: ARISA for TIMES Indonesia)
Pihak Bank NTB Syariah merealisasikan KUR di Desa Sekaroh, Lombok Timur. (FOTO: ARISA for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MATARAM – Gebrakan ARISA (Applied Research and Innovation Systems in Agriculture) yang diprakarsai Universitas Mataram (Unram) menuai hasil gemilang. Hanya dua tahun membuat program kemitraan untuk meningkatkan pendapatan petani di lahan kering, memperoleh respon positif dari semua pihak yang terkait.

Hal itu ditegaskan Prof Ir I Komang Damar Jaya Msc. Agr. PhD dalam press release-nya di Hotel Santika, Mataram, Rabu (13/12/2018).

Tak heran jika mitra ARISA, yakni Bank NTB Syariah, PT Syngenta dan beberapa distributor pupuk merasa puas dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Komang Damar menyebut sukses tersebut pun membuat pihak bank berani memberikan KUR dengan jumlah lebih besar kepada petani. 

Kepada TIMES Indonesia lewat press realese-nya, Komang Damar mengakui jaminan peningkatan pinjaman KUR ini, didasari oleh meningkatnya pencapaian pendapatan sekurang-kurangnya 30 persen di tahun 2018.

Dirut Bank NTB Syariah, Kukuh Raharjo mengatakan Bank NTB Syariah siap mendukung kelanjutan program tersebut dan akan terus berkomitmen. "Bukan hanya untuk petani jagung tetapi juga bagi petani komoditi lainnya," jelasnya.

Jika pada 2017 baru sekitar Rp 12 miliar KUR yang dikucurkan untuk petani binaan ARISA, maka tahun ini dan 2019, pihaknya siap mengucurkan Rp 30 sampai Rp 40 M. Jumlah Itu termasuk untuk peternakan dan industri kecil lainnya. 

Bank NTB Syariah, diakuinya, ingin lebih banyak berkontribusi kepada masyarakat NTB, khususnya pasca gempa bumi.

Rektor Unram, Prof Dr Lalu Husni, MHum mengatakan hasil penelitian tim ARISA ini digunakan untuk memperbaharui materi pelaksanaan tri darma perguruan tinggi. "Inovasi yang dihasilkan oleh peneliti Unram diharapkan dapat meningkatkan PNBP Universitas Mataram," jelasnya.

Sementara itu, Ketua LPPM Unram, Dr. Muhamad Ali menyebut kegiatan penelitian ini merupakan bentuk hilirisasi riset-riset yang tidak hanya terfokus untuk publikasi. Namun juga untuk kemaslahatan masyarakat.

"Menggunakan teknologi sekelas internasional untuk memecahkan masalah lokal," tegasnya.

Proyek tersebut awalnya  hanya di pulau Lombok. Namun sejak 2017 diperluas sampai pulau Sumbawa. Proyek yang sumber dananya dari CSIRO Australia ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani kecil melalui penanaman jagung dengan kacang-kacangan.

Diharapkan, dalam jangka panjang petani binaan ARISA terus melaksanakan praktik baik budidaya tanaman jagung dengan kacang-kacangan untuk meningkatkan kesehatan tanah. 

"Diversifikasi tanaman jagung dan kacang-kacangan juga merupakan salah satu strategi dalam menghadapi kondisi perubahan iklim," jelas Komang Damar. 

Menurut dia, adanya tanaman kacang, seperti kacang hijau yang berumur pendek, dapat menjadi penyelamat petani jagung di lahan kering apabila curah hujan berkurang. Namun jika curah hujan optimal, maka kacang hijau akan menjadi tambahan pendapatan bagi petani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Mataram

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES