Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Tahun 2018, FKIP Unisma Malang Pesta Prestasi dan Demokrasi Mahasiswa

Kamis, 13 Desember 2018 - 10:52 | 118.14k
Potret Prestasi Kegiatan dilingkungan FKIP Unisma (Foto: ajp.TIMES Indonesia)
Potret Prestasi Kegiatan dilingkungan FKIP Unisma (Foto: ajp.TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Nuansa kecendekiaan mahasiswa Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan (FKIP) Unisma Malang dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan perlu diacungi jempol, bahkan layak mendapatkan predikat cumlaude. 

Berbagai kegiatan yang dimotori oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) menjadi energi positif para mahasiswa FKIP Unisma Malang

Salah satu prestasi yang diukir mahasiswa FKIP Unisma ialah kegiatan yang dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Matematika melalui Pekan Hari Ilmiah (PHI) yang dikemas dalam Olimpiade Matematika se-Jawa Bali. 

Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh para dosen, ketua program studi,  bahkan oleh Rektor Unisma. 

Dalam sambutan Ketua Program Studi Matematika Drs. Zainal Abidin AMS, M.Pd., Ph.D. memotivasi agar kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman Himaprodi Matematika dapat menjadi spirit himaprodi lain dalam mengangkat citra FKIP dan Unisma

Kesuksean Olimpiade Matematika yang diikuti oleh 3117 peserta tingkat SD, SMP, dan SMA 2018 merupakan kesuksesan yang luar biasa. 

Berselang beberapa hari dari kegiatan Himaprodi Matematika yang sukses membuat kegiatan se-Jawa Timur dan Bali, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Himaprodi Bing) juga melaksanakan National English Festival (NEF) yang juga diselenggarakan tingkat se-Jawa Bali. 

Kegiatan yang ‘menyedot’ pehatian 531 peserta tersebut dibagi ke dalam beberapa kegiatan. Salah satunya ialah kegiatan bercerita yang menggangkat foklore nusantara menjadi kegiatan utamanya. Kegiatan ini sangatlah diminati oleh peserta yang berada di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

Bagi mereka foklore sebagai bentuk pelestarian budaya daerah yang perlu diangkat dan dikembangkan. Selain itu bagi sebagian peserta yang membawakan cerita Legenda Banyuwangi menganggap bahwa dalam foklore menyimpan nilai kearifan lokal (local wisdom) dan pengetahuan lokal (local knowledge) yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. 

Dalam sambutan Kaprodi Bahasa Inggris Hamiddin, S.Pd., M.Pd., kegiatan NEF sebagai bagian dari internasionalisasi kebudayaan daerah yang dimiliki Indonesia khususnya Jawa dan Bali.

Sebulan setelah pelaksanaan NEF, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga melaksanakan kegiatan yang mengembirakan dosen dan pimpinan FKIP Unisma.

Unisma-a.jpg

Himaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Himaprodi PBSI) ditunjuk sebagai tuan rumah Rapat Kerja Nasional organisasi Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IMABSII) tahun 2018. 

Melalui Kahimapro Hanifullahlah PBSI FKIP Unisma ditunjuk sebagai tuan rumah.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 12 - 17 November 2018 diawali dengan Seminar Nasional dengan menghadirkan Ki Joko Pinorbo, Ivan Lanin, Dr. Akmad Tabrani, M.Pd., dan Nur Fajar Arief, M.Pd.

Dua narasumber terakhir merupakan dosen Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNISMA. Keempat narasumber tersebut betul-betul membuka cakrawala mahasiswa dalam berbahasa Indonesia dan dalam berkarya sastra. 

Jokpin sapaan akrab Joko Pinorbo tampil dengan memukau saat menyampaikan gagasan kreatifnya dalam menulis puisi sambil membacakannya. 

Lanin pun demikian, sosok kreatif pembuat aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tersebut banyak menyampaikan kosa-kata bahasa Indonesia baru yang diserap dari bahasa daerah. 

Bagi Lanin bahasa daerah adalah bahasa yang inspiratif untuk dibakukan ke dalam Bahasa Indonesia (BI). Dengan kosa-kata dan lema BI yang semakin bertambah, maka internasionalisasi BI akan semakin mudah diterima oleh masyarakat dunia. 

Selain seminar nasional, serangkaian kegiatan IMABSII dilanjutkan dengan kegiatan musyawarah, panel bersama dosen PBSI, dan ditutup dengan kegiatan pagelaran seni dan budaya. 

Salah satu rekomendasi musyawarah ialah peggunaan bahasa Indonesia yang baik, dan benar dalam berbagai kegiatan akademik, tidak mendahulukan bahasa asing dalam dalam menyampaikan dalam berbagai forum ilmiah tingkat nasional, dan segera mewujudkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

Pada saat penutupan IMABSII di Hall Oesman Mansoer Kaprodi PBSI dan Dekan FKIP berharap bahwa internasionalisasi BI jangan menunggu tahun 2045 atau seabad kemerdekaan Indonesia. 

Selain itu, Kaprodi PBSI berharap silaturahmi antar BEM yang tergabung dalam IMABSII tidak hanya pada momen-momen besar tetapi juga dalam menghasilkan karya-karya produktif yang dapat memajukan bahasa Indonesia.

Kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UNISMA ialah pelaksanaan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) se-Jawa Timur. Tema yang diangkat dalam LKTI tersebut ialah “Mahasisswa Cerdas Bermedia Sosial untuk Mengutuhkan NKRI”. 

Tema tersebut dipilih untuk mengantisipasi berita-berita hoaks yang akhir-akhir ini sering membuat gerah masyarkat Indonesia. Dari seratus lebih peserta yang ikut disaring mejadi 20 finasil. 

Presentasi ke-20 finalis tersebut sangat manarik simpati dewan juri terutama saat peserta dari MAN 1 Pasuruan menawarkan program aplikasi online penangkal hoaks. 

Dalam kesempatan tersebut juri pertama Muhammad Yunus, S.Pd., M.Pd. yang juga sebagai Wakil Dekan III sangat mengapresiasi dan sempat menawarkan kerja sama dengan FKIP Unisma.

Serangkaian prestasi yang ditorehkan oleh Kahimaprodi dan BEM FKIP Unisma tersebut merupakan hasil penyaringan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fakultas saat menjaring calon-calon pemimpin mahasiswa pada tahun 2017. 

Saat ini KPUF tengah mempersiapkan diri untuk menjaring kembali calon-calon pemimpin pada tingkat Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Fakulas (BEM F), Ketua Himpunan Mahasiswa tingkat Prodi (KAHIMAPRO), dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) periode 2018.

Dalam mempersiapkan calon-calon pemimpin mahasiswa tersebut KPUF bersama KPU Universitas telah mempersiapkan 16 Agenda Pemilu Raya Mahasiwa, diantaranya mulai dari sidang ad hoc (26 November 2018) sampai sidang pleno DPM F dan DPM U terpilih pada pada tanggal 26 Desember 2018. 

Serangkaian kegiatan tersebut sebagai perwujudan prefesionalitas KPU dalam menyelenggarakan pemilu raya di Unisma sehingga luarannya dapat menjaring para pemimpin mahasiswa yang memiliki integritas tinggi dalam memajukan FKIP Unisma.

Dalam melaksanakan tugasnya, tentu tidak sedikit persoalan-persoalan yang dihadapi oleh Ketua KPU F. Salah satunya ialah ketidaksepahaman salah satu bakal calon Kahimapro terhadap peraturan yang telah ditetapkan KPU. 

Ketidaksepahaman tersebut berdampak pada gagalnya salah satu pasangan untuk mencalonkan diri sebagai Kahimapro. “Menjadi pribadi yang bijak sangat diperlukan saat momen seperti ini,” ujar Ketua KPU F saat memberikan penjelasan kepada peserta lain. 

“Prestasi mahasiswa adalah dambaan banyak pihak sehingga dapat mengangkat martabat FKIP Unisma Malang melalui demokrasi yang jujur dan adil”, kata Ketua BEM FKIP.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES