Peristiwa Daerah

Keseruan Battle Manual Brewing di Festival Kopi Internasional

Rabu, 12 Desember 2018 - 20:13 | 80.73k
Suasana Fun Battle Manual Brewing yang seru namun sarat pengetahuan dan suasana pameran kopi di halaman parkir Balai Kota Among Tani. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Suasana Fun Battle Manual Brewing yang seru namun sarat pengetahuan dan suasana pameran kopi di halaman parkir Balai Kota Among Tani. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Kopi tak hanya membawa cita rasa, namun juga cerita. Itulah yang terlihat dalam First International Coffe Festival hari kedua, Rabu (12/12/2018) di Balai Kota Among Tani, Kota Batu.

Ratusan pengunjung yang datang ke even ini tidak hanya mendapatkan kenikmatan seduhan kopi, tapi mendapatkan beragam ilmu dan keseruan.

Brewing-2.jpg

Salah satu keseruan yang tercipta dalam festival ini adakah saat Fun Battle Manual Brewing yang diselenggarakan di Gedung Pancasila.

Layaknya battle, para barista kelas internasional saling berhadapan, mengeluarkan semua kepiawaiannya untuk mengulik kopi hingga kopi beraroma negatif berubah jadi positif.

Tiga orang Barista saling berhadapan mengolah biji kopi Arjuna Bumiaji menggunakan teknik Drip V60. Teknik ini menggunakan alat berupa corong gelas berbentuk V dengan kemiringan 60 derajat dan guratan di bagian dalamnya.

“Dalam Battle ini, tiga bertanding, juri akan memilih satu pemenang dengan menggunakan sistem gugur, hari ini akan terpilih 27 besar,” kata Fris Willen, ketua Batu Coffee Community (BCC), selaku panitia.

Setiap barista memiliki waktu mempersiapkan diri selama 15 menit, kemudian waktu menggiling 8 menit dan waktu untuk brewing selama 3 menit.

“Besok masuk final, ada sembilan battle, hingga nanti ketemu 3 finalis untuk menentukan juara satu dan dua,” ujar Fris.

Dalam battle manual brewing ini, ada tiga dewan juri yang melakukan penilaian yakni Siva Raja, Bayu Erlangga dan Dimas Susetya.

“Kopi Arjuna ini agak unik, para barista ini punya tugas untuk menghilangkan rasa negatifnya lewat ulikannya, mulai dari memainkan gilingan hingga menyeduhnya,” ujar Raja.

Ada beberapa variabel yang menjadi tantangan para barista ini, mulai dari gilingan, suhu dan kadar air hingga cara menyeduh.

“Tadi ada yang pintar menguliknya, hingga menghilangkan rasa kertas gosong, menjadi manis seperti sitrun atau jeruk atau gula coklat,” kata Raja.

Para peserta dituntut menghasilkan rasa kopi yang berkualitas. Tantangan lebih berat lagi akan mereka temui dalam semifinal dan final, di mana mereka harus mengolah kopi yang sudah digoreng hari Senin (10/12/2018).

“Teknik yang mereka gunakan sekarang, belum tentu besok, bisa digunakan lagi,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES