Soal Penempatan Jabatan, Politisi PPP Andi Wijaya: Bupati KH Salwa Arifin Tak Main-main

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Politisi PPP Andi Wijaya menegaskan bahwa Bupati KH Salwa Arifin tidak pernah main-main soal penempatan pejabat di Kabupaten Bondowoso. Hal itu terbukti ketika ada keinginan kelompok tertentu agar dalam menentukan jabatan, bupati harus cenderung dan berpihak pada balas jasa politik.

Tapi, lanjut dia, bupati tetap memegang teguh, pada sumpah jabatan dan lebih bijak dalam mengambil sikap untuk mencapai birokrasi yang bersih, akuntabel dan mandiri.

“Apabila Bupati KH Salwa Arifin  hanya mementingkan, dan menuruti aspirasi satu golongan saja, tentunya akan tidak sesuai pemberlakuan UU Aparatur Sipil Negara, yang menjadi rambu bagi pejabat negara,” katanya, Senin (10/12/2018).

Ia juga memaparkan, dalam melakukan mutasi terhadap pejabat strukutural di lingkup pemerintahan, tidak boleh dilakukan dengan manajemen like dan dislike (suka dan tidak suka), melainkan harus sesuai dengan prosedur.

Adapun prosedurnya yang berlaku, kata dia, yakni kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan sebagai representasi dari merit sistem dalam manajemen Aparatur Sipil Negara.

Andi Wijaya juga mengingatkan, bahwa terkait pengangkatan Sekda. Menurutnya, harus orang yang memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Paling penting adalah loyalitas dan pastinya berprestasi, sehingga mampu mewujudkan visi misi bupati dan wabup," jelasnya.

Untuk yang ke sekian kalinya, Politisi PPP Andi Wijaya, menegaskan bahwa Bupati KH Salwa Arifin selalu berpegang teguh pada sumpah jabatannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement