Ekonomi

Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Komoditas Dapur di Lamongan Naik

Selasa, 11 Desember 2018 - 19:12 | 34.41k
Khusnul Khotimah, sedang sibuk melayani pembeli, Selasa, (11/12/2018). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Khusnul Khotimah, sedang sibuk melayani pembeli, Selasa, (11/12/2018). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Menjelang perayaan Hari Raya Natal dan pergantian Tahun Baru 2019, harga sejumlah komoditas dapur alias sembilan bahan pokok perlahan mulai menunjukkan kenaikan.

Berdasarkan pantauan di Pasar Tradisional Sidoharjo Lamongan, komoditas dapur seperti telur, daging ayam dan bawang merah, yang mengalami lonjakan.

Seperti, harga telur ayam ras sudah naik sejak sepekan yang lalu, dari sebelumnya Rp 22.000, kini menjadi Rp 25.000 per kilogram. Kenaikan juga berlaku untuk bawang merah, yang sebelumnya Rp 22.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 25.000.

Pasar.jpg

Sementara untuk ayam pedaging baru mulai merangkak naik dalam satu hari terakhir, sebesar Rp 1.000 per kilogram.

"Harga ayam potong (pedaging) naik seribu, sebelumnya 33 ribu sekarang 34 ribu," kata Khusnul Khotimah, pedagang ayam di Pasar Tradisional Sidoharjo, Selasa, (11/12/2018).

Menurut Khotimah, kenaikan harga memang kerap terjadi setiap menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

"Biasanya begitu, (menjelang Tahun Baru) naik semua, sampai pergantian tahun. Tapi sampai sekarang ayam petelur (ras) masih normal 36 ribu per kilo," ujarnya.

Pasar-2.jpg

Meski sudah mulai menunjukkan kenaikan harga, namun mayoritas harga bahan pokok tetap normal. Seperti cabai rawit dan cabai besar tetap Rp 20.000 per kilogram, gula Rp 10.000, beras dengan kualitas baik juga tetap Rp 10.000, daging sapi juga masih normal, yakni Rp 100.000 per kilogram.

Bahkan ada juga sebagian bahan pokok yang cenderung turun di antaranya bawang putih yang sebelumnya Rp 20.000, menjadi Rp 18.000 per kilogram.

Menjelang Natal dan Tahun Baru di Lamongan, minyak goreng curah juga mengalami penurunan, yang sebelumnya Rp 10.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp 9.000 per kilogram. "Minyak kemasan juga turun, pokoknya minyak ini turun semua," kata Wiwik, pedagang komoditas dapur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES