Ekonomi

Masuknya Pertamina Dalam Bisnis Petrokimia Sangat Srategis

Selasa, 11 Desember 2018 - 13:47 | 37.04k
Menko Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi Keynote Speech pada HUT ke 61 Pertamina, Senin (10/12/2018).(FOTO:istimewa)
Menko Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi Keynote Speech pada HUT ke 61 Pertamina, Senin (10/12/2018).(FOTO:istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTAMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat menghadiri HUT ke 61 Pertamina, Senin (10/12/2018) menilai langkah Pertamina masuk ke dalam bisnis petrokimia sangat penting dan strategis mengingat belum ada BUMN yang menjadi pemain utama di industri petrokimia.

Kombinasi pembangunan dan pengembangan antara kilang minyak dengan petrokimia itu, kata dia,  merupakan langkah strategis.

Darmin yang dalam kesempatan itu menjadi keynote speech juga menegaskan selain strategis, kombinasi itu menjadi pendorong sektor industri selain bisa menjaga daya tahan perekonomian terhadap peningkatan laju produk-produk impor, baik migas maupun petrokimia.

"Pembangunan dan pengembangan kilang minyak tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan BBM dari dalam negeri, tetapi juga harus diintegrasikan dengan pembangunan industri petrokimia," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Contract Award Refinery Development Master Plan(RDMP) RU V - Balikpapan dan Frame Work AgreementGrass Root Refinery (GRR) Bontang.

Hadir pula dalam acara HUT ke 61 Pertamina itu antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral Ignasius Jonan (ekon) Menko Darmin juga mengucapkan selamat Ulang Tahun untuk PT Pertamina. 

 “Langkah Pertamina masuk ke dalam bisnis petrokimia sangat penting mengingat belum ada BUMN yang menjadi pemain utama di industri petrokimia,” kata Darmin.

Sementara itu Direktur Pertamina, Nicke Widyawati menegaskan, kilang minyak Balikpapan akan ditingkatkan kapasitasnya dari 260 ribu barel perhari menjadi 360 ribu barel perhari. "Pengembangan kilang Balikpapan ini akan menyerap 14 ribu tenaga kerja pada saat puncak pekerjaan, dan secara bersamaan juga akan meningkatkan pelatihan vokasi bagi warga setempat," katanya. 

Sedangkan kilang minyak Bontang akan menjadi kilang baru dengan kapasitas 300 ribu barel perhari.

Menko Darmin menambahkan, pembangunan dan pengembangan kilang minyak tidaklah mudah dan membutuhkan biaya yang sangat besar. "Pertamina harus bersinergi dengan Pemerintah untuk menyelesaikan kendala-kendala yang ada,” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES