Peristiwa Daerah

Museum HAM Omah Munir Berbentuk Rumah Pepeling

Senin, 10 Desember 2018 - 21:42 | 78.10k
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat mengumumkan pemenang dan suasana penilaian. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat mengumumkan pemenang dan suasana penilaian. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATUMuseum HAM Omah Munir di Jl Sutan Halim Kota Batu nanti akan dibangun menggunakan konsep Rumah Pepeling.

Desain ini dipilih setelah Achmad D Tardiyana asal Bandung menjadi juara pertama lomba desain Museum HAM Omah Munir yang diselenggarakan oleh Pemkot Batu bekerja sama dengan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Malang dan Omah Munir.

Dalam bahasa Sunda Pepeling berarti nasihat, bisa jadi desain Museum HAM karya Achmad D. Tardiyana ini akan penuh nasihat sehingga banyak nasihat yang bisa dibawa pulang oleh setiap pengunjung.

Museum-HAM-Omah-Munir-2.jpg

Tardiyana menjadi pemenang setelah menjadi finalis sayembara desain omah Munir. Selain Tardiyana, ada Herdyanto Tirto Putro dari Jogjakarta yang membuat karya berjudul Suara Universal.

Ada juga Ir. Endang Werdiningsih asal Jakarta dengan desain berjudul Karakter HAM, Beatrix Evi Sekarsari dari Jakarta Timur dengan karya diberi nama Re-Devining Space dan Adam Ramadhan asal Bandung dengan karya berjudul A Journe to Comemeorate.

Nama pemenang ini diumumkan oleh Wali Kota Batu, Dra Dewanti Rumpoko MSi di Gedung Pancasila, Balai Kota Among Tani Batu, Senin (10/12/2018) sore. “Semoga keberadaan Museum HAM Omah Munir ini bisa memberikan manfaat lebih bagi masyarakat,” ujar Dewanti.

Menurutnya dalam pembangunan Museum HAM ini, Pemkot Batu hanya menyediakan lahan sementara pembangunan dibantu oleh Pemprov Jatim.

Pengelolaan Museum HAM Omah Munir ini akan dikelola oleh Yayasan Omah Munir, meski demikian menurut Dewanti, Pemkot Batu tetap akan memberikan suportnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Malang, Ar. Sahirwan menjelaskan sebelumnya ada total 131 arsitek yang mendaftar menjadi peserta sayembara.

Saat diverifikasi ternyata hanya 60 karya perorangan atau kelompok yang dinyatakan bisa mengikuti tahap penilaian.

Dewan juri sayembara desain Museum HAM Omah Munir ini adalah Seniman Butet Kertaredjasa, Pemerhati Museum Himawan, Arsitek Profesional Ar. Baskoro Tedjo, Sejarawan Dr. Andi Achdian M.Si, dan Arsitek Akademisi Dr. Ir. H. A Tutut Subadyo MSIL.

Kriteria penilaian dilihat dari perawatan murah, material yang mudah, segi desain menarik, serta memiliki unsur edukasi dan wisata.

“Desain juara akan kita gunakan untuk desain bangunan Museum HAM Omah Munir,” ujar Sahirwan.

Selanjutnya dilakukan proses detail engineering desain (DED) sekaligus dilakukan lelang pembangunan. Pembangunan diperkirkan akan berlangsung sekitar tiga tahun dengan anggaran Rp 14 miliar dari Pemprov Jatim.

Pembangunan Museum HAM Omah Munir akan dilaksanakan di lahan milik Pemkot Batu di Jl Sultan Halim, Kelurahan Sisir seluas 2.200 meter persegi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES