Wisata

Kain Tenun Khas Sabu, Ciri Budaya Pulau Sabu Raijua

Senin, 10 Desember 2018 - 01:30 | 1.07m
Salah serang warga Sabu saat sedang menenun kain khas Sabu (FOTO: Istimewa)
Salah serang warga Sabu saat sedang menenun kain khas Sabu (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, KUPANG – Kain tenun khas Pulau Sabu Raijua, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menjadi budaya yang tak terlepaskan dalam sejumlah acara adat. Warga diwajibkan mengenakan sarung atau selimut khas Sabu saat mengikuti prosesi adat.

“Di pulau Sabu ada beberapa kampung adat yakni Kudji Ratu di Sabu Timur dan kampung Namata. Untuk menghormati masyarakat setempat, kita diwajibkan mengenakan sarung atau selimut khas Sabu,” kata seorang tokoh adat Namata Sabu Raijua, Ama Gerson saat dihubungi Minggu (9/12).

Menurutnya, tenunan khas Sabu dikenal dengan nama Sabunya Ei atau sarung, Higi atau selimut, Naleda atau selendang tenun yang dibuat dengan benang dan direntangkan pada langa agar mudah diikat sesuai motif setelah dilumuri lilin.

“Biasanya ada tiga warna khas yang digunakan yakni warna biru atau hitam dari racikan nila, kalau merah dari mengkudu dan kuning dari kunyit, sehingga motifnya disusun secara teratur saat menenun,” ujarnya.

Gerson menjelaskan, cara mengenakan sarung Sabu sangat praktis, cukup dengan mengikat di pinggang, lalu sisanya dilipat ke depan untuk memperlihatkan motif ikatan. Sedangkan untuk pakaian malam biasanya warga lokal menambahkan selendang dengan menggantungkan ke depan.

Erwin Salamon tokoh masyarakat Sabu Raijua menuturkan, tenunan khas Sabu sampai saat ini masih menjadi tradisi atau budaya orang Sabu. Tenunan tersebut dikenakan saat acara adat seperti perkawinan dan kematian.

“Jadi dengan tenun kain khas Sabu, itu menunjukan adat budaya Sabu yang begitu besar di Pulau Sabu Raijua dan terus mempertahankan adat dan budayanya itu bukan hanya di pulau Sabu tetapi di setiap daerah yang mana orang Sabu itu berada,” ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES