TIMESINDONESIA, PONOROGO – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR Ponorogo bekerja ekstra keras menjelang tutup tahun 2018. Pasalnya tiga proyek yang bernilai miliaran rupiah belum rampung hingga akhir pekan ini. Dua dari tiga proyek d iantaranya bahkan belum dimulai.
Jamus Kunto Purnomo, Kepala Dinas DPUPR Ponorogo, menuturkan ada dua proyek dari tiga proyek yang belum dimulai. Satu proyek lainnya terancam masuk daftar kritis lantaran sempat mengalami keterlambatan. "Pihak kami tetap optimistis bisa tuntaskan di akhir bulan ini," ungkapnya, Sabtu (8/12/2018).
Jamus menjelaskan dua proyek tersebut di antaranya pemeliharaan jalan. Meliputi pemeliharaan ruas jalan Badegan-Tulung, serta ruas jalan di desa Selur, Ngrayun. Untuk proyek ruas jalan Badegan-Tulung menyedot anggaran Rp 1 miliar. Sementara proyek pemeliharaan ruas jalan selur mencapai Rp 1,2 miliar. Sedangkan, surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ) kedua proyek itu baru pekan ini baru rampung ditandatangani.
"Untuk pemeliharaan jalan itu berjenis hotmix, saya kira nanti dalam hitungan hari bisa selesai. Terlebih memperhitungkan kapasitas mesin Asphalt Mixing Plant (AMP) untuk kedua proyek tersebut mencapai 150 ton dalam sehari, jadinya bisa cepat selesai," jelasnya.
Jamus merasa lebih khawatir pada proyek pembangunan brojong di Kesugihan. Pasalnya dua pekal lalu, ada indikasi proyek tersebut mengalami deviasi 13 persen. DPUPR Ponorogo sudah menggelar show cause meeting (SCM) bersama pihak rekanan. Jamus mengklaim rekanan berkomitmen menuntaskan proyek. Untuk upaya yang ditempuh diantaranya penambahan pekerja dan alat-alat, serta menambah jam kerja. Jamus menyebut nanti rekanan harus dobel target. Untuk menyelesaikan keterlambatan dan progres proyeknya sendiri. Dan sekarang sudah mulai terkejar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
| Sumber | : TIMES Ponorogo |
