Peristiwa Daerah

Bahas Kesiapan Pemilu 2019, Kapolres Malang Rakor Bersama Forkopimda dan Tiga Pilar

Jumat, 07 Desember 2018 - 16:33 | 35.84k
Tiga pilar terbawah,  Babinkamtibmas,  Babinsa dan Kepala Desa menjadi tumpuan terciptanya Pemilu yang aman,  tertib, kondusif dan lancar dalam Rakor Kamtibmas,  Jumat (7/12/2018) siang. (FOTO:istimewa)
Tiga pilar terbawah, Babinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa menjadi tumpuan terciptanya Pemilu yang aman, tertib, kondusif dan lancar dalam Rakor Kamtibmas, Jumat (7/12/2018) siang. (FOTO:istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebagai tindak lanjut dari Rakorpam Tingkat Provinsi, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Keamanan dan Ketertiban jelang Pemilu 2019 di wilayah Kabupaten Malang bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan seluruh komponen Tiga Pilar (Bhabinkamtibmas, Kades, dan Babinsa) di Ruang Bima Lantai 3 PG. Kebonagung Jl. Raya Pakisaji Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jumat (7 /12/2018).

Dengan mengusung tema "Kabupaten Malang Aman dan Kondusif Menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI serta Pemilihan Legislatif Tahun 2019”, rakor ini dihadiri oleh Wakil Bupati Malang, Kapolres Malang, Dandim 0818 Kabupaten Malang, Ketua PN Kepanjen, ‎Kasi Intel Kajari Kabupaten Malang, Ketua MUI Kabupaten Malang, KPU Kabupaten Malang, Bawaslu Kabupaten Malang, Muspika se-Kabupaten Malang (30 Kecamatan), Kades se-Kabupaten Malang (361 Desa/Kelurahan), Bhabinkamtibmas (361 Desa), Babinsa (361 Desa), Toga, Tomas, Toda dan Undangan (1500 orang).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Malang Drs. H.M Sanusi, MM menyambut baik dengan digelarnya rakor ini. Dia memberi apresiasi kepada Kapolres Malang dan seluruh pihak yang telah menginisiasi dan mendukung terselenggaranya acara ini.

“Pesta demokrasi di Kabupaten Malang selalu berjalan dengan aman, kondusif dan lancar. Ini terbukti dari pelaksanaan Pilkades pada bulan November kemarin yang berjalan aman. Namun dengan kondisi yang adem ayem ini, tidak seharusnya menjadikan kita terlena dengan segala potensi ancaman yang ada. Kita harus selalu waspada,” ujar Sanusi.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan bahwa Kabupaten Malang sampai saat ini sudah cukup responsif. “Kemarin Muspika sudah dikumpulkan oleh Gubenur Jatim dan Forkopimda Provinsi di Grand City. Kabupaten Malang langsung menindaklanjutinya dengan kumpulkan Forkopimda, Muspika, dan seluruh Tiga Pilar,” kata Yade Setiawan Ujung.

Kapolres menegaskan bahwa rakor ini adalah sebagai alarm atau reminder bagi semua pihak untuk menyiapkan penyelenggaraan pemilu 2019 mulai dari penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu), Pemkab, Unsur Keamanan (Polri, TNI, Linmas), Muspika, Tiga Pilar hingga seluruh stakeholder yang ada.

Pemilu di Kabupaten Malang, tambahnya, akan diikuti dua paslon capres/cawapres, 16 parpol peserta pemilu, dan diikuti 896 caleg. “Polres Malang dan Bawaslu sudah memetakan index kerawanan Pemilu (Kerawanan pilpres & Kerawanan Dapil). Ini harus menjadi pijakan dasar dan acuan tiga pilar melakukan langkah-langkah agar pemilu berjalan lancar dan aman,” imbaunya.

Di sisi lain, ungkap Kapolres, Polres Malang juga telah melaksanakan penandatanganan MOU Sentra Gakkumdu pada 12 September 2018 lalu. “Dengan jumlah ‎pemilih 1,9 Juta dan jumlah TPS hampir 8000 an, dibutuhkan personel Linmas kurang lebih 16.000. Saya minta sejak sekarang direkrut dipersiapkan dan dilatih,” pintanya.

Dia berharap agar Pemilu berlangsung lancar dan aman, selain penyelenggara pemilu, Polri dan TNI, semua harus juga berperan termasuk toga dan tomas.

“Pemilu mendatang ada lima surat suara (Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Prov dan DPRD Kab/Kota). Hasil penelitian Sespimti Polri, diperkirakan waktu pungut sampai dengan penghitungan suara memerlukan waktu sekitar 16 jam 30 menit. Perkiraan saya, ini fluktuatif khususnya di Kabupaten Malang dengan kondisi geografis sedemikian rupa. Sejak sekarang Muspika dan tiga pilar saya minta lakukan simulasi, berapa waktu yang dibutuhkan mulai pungut suara sampai penghitungan sehingga bisa kita plotting personel Pam yang tepat sasaran,” tegasnya.

Dia juga meminta peran tiga pilar untuk melakukan deteksi dini dan cegah dini.‎ “Agar tidak ada ruang hampa yang bisa membuat orang untuk menciptakan gangguan kamtibmas. Perkuat sinergitas dan tolong inventarisasi dan selesaikan permalasahan sejak dini di tingkat bawah,” ucapnya.

“Sebelum pelaksanaan, kita perlu terus melakukan kegiatan-kegiatan cipta kondisi agar pemilu berjalan lancar dan aman diantaranya giat deklarasi pemilu damai mulai tingkat Kabupaten sampai Kecamatan. Rangkul dan perbanyak sambang kepada tomas, toda atau tokoh parpol, redam dan selesaikan potensi-potensi konflik sosial,” pintanya.

Mengakhiri sambutannya, Kapolres Malang mengingatkan bahwa jelang pemilu biasanya suhu politik agak menghangat. Untuk mendinginkan, Polri telah membentuk Satgas Nusantara yang terdiri dari manajemen sosial, manajemen kemitraan, manajemen media dan Gakkum.

“Kegiatan-kegiatannya sebagai upaya cipta kondisi agar sebelum, saat dan paska Pemilu 2019 situasi aman kondusif. Kalau ini dilakukan oleh seluruh unsur tiga pilar terbawah dibantu toga dan tomas akan sangat lebih efektif,” pungkas Kapolres Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES