Politik

Boni Hargens Sebut Dubes Arab Saudi Bisa Merusak Hubungan Diplomatik Indonesia-Saudi

Kamis, 06 Desember 2018 - 21:14 | 132.04k
Pengamat Politik Boni Hargens. (FOTO: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia)
Pengamat Politik Boni Hargens. (FOTO: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengamat Politik Boni Hargens menyayangkan pernyataan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Republik Indonesia, Osamah Muhammad Al-Shuaibi yang menyebut aksi reuni 212 yang berlangsung di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12) lalu merupakan respon dari pembakaran bendera Tauhid oleh organisasi yang sesat.

Menurutnya, pernyataan Osamah itu bisa mengganggu stabilitas politik domestik dan juga melukai bangsa Indonesia. "Itu kita sesali juga. Dubes Arab Saudi ini telah merusak hubungan diplomatik kita dengan pemerintahan Saudi Arabia," kata Boni di Jakarta, Kamis (6/12/2018).

"Ini bukan wilayahnya kedutaan asing untuk mencampuri politik dalam negeri, tetapi ini dilakukan, dan kami menyesali itu," ulas dia.

Boni mengaku enggan mengira-ngira maksud di balik pernyataan Osamah tersebut. Namun lanjutnya, jika diamati Osamah yang memiliki latar belakang Wahabi dinilai akan nyambung dengan kelompok seperti Hizbut Tahrir.

"Jadi kalau hari ini dia mengambil garis anti Nahdlatul Ulama atau seringkali mencela Nahdlatul Ulama wajar saja," tukas Boni.

"Tetapi dia kan hadir sebagai duta besar, bukan sebagai seorang Wahabi, maka harus ada profesionalitas dalam sikap politik, nah itu yang kita mau," tambah dia.

Bahkan lanjut Boni, kedekatan Osamah dengan kelompok radikal terlihat dengan adanya bukti foto dia berangkulan dengan salah satu gembong teroris di Indonesia yakni Abu Jibril.

"Bagaimana mungkin seorang duta besar dipamerkan fotonya merangkul seorang Abu Jibril kalau bukan pendukung dari kelompok itu, dia tentu setidaknya bagian dari simpatisan," jelasnya.

Oleh karenanya, ia berharap pemerintahan Saudi Arabia segera menarik pulang duta besar Osamah. "Kita minta Menteri Luar Negeri segera memanggil Dubes Arab Saudi untuk melakukan dialog diplomatik untuk minta pertanggung jawaban soal ini," tandas Boni Hargens. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES