Peristiwa Daerah

Dua Desa di Ibu Kota Kabupaten Tertinggal, Pemkab Probolinggo Heran

Rabu, 05 Desember 2018 - 13:03 | 34.38k
Bupati Probolinggo, Tantriana Sari saat berkunjung ke Desa Sariwani, Sukapura. (FOTO: Iqbal/TIMES Indonesia)
Bupati Probolinggo, Tantriana Sari saat berkunjung ke Desa Sariwani, Sukapura. (FOTO: Iqbal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOPemkab Probolinggo, Jatim, memiliki 89 desa tertinggal berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM), yang tersebar di 19 kecamatan. Dua di antaranya berada di Kecamatan Kraksaan, yang menjadi ibu kota kabupaten.

Dua desa tersebut, adalah Desa Rangkang dan Desa Sidopekso. Desa Rangkang berjarak 3,1 kilometer saja dari pusat pemerintahan, dengan waktu tempuh sekitar 8 menit. Sedangkan Desa Sidopekso, lebih dekat dekat lagi: 2,3 kilometer dengan waktu tempuh 7 menit saja.

Desa tertinggal adalah desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi. Tapi belum, atau kurang mengelolanya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia. Desa tertinggal juga miskin dalam berbagai bentuknya.

Atas data berdasarkan SK Dirjen PPMD nomor 052/2018 tersebut, Pemkab Probolinggo heran. "Saya heran juga, parameternya apa," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Kelembagaan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Puja Kurniawan.

Keheranan itu didasarkan karena Kecamatan Sumber dan Lumbang yang berada di kawasan pegunungan dengan medan sulit, justru bebas dari desa tertinggal. Jaraknya juga puluhan kilometer dari pusat pemerintahan. Kecamatan Bantaran, Pajarakan dan Maron juga bebas.

Selain Kraksaan, desa tertinggal juga berkantong di 18 kecamatan lain. Kantong terbanyak berada di Kecamatan Krejengan sebanyak 11 desa.

Kemudian secara berurutan disusul Kecamatan Pakuniran sebanyak 9 desa, Kecamatan Sukapura dan Krucil masing-masing sebanyak 8 desa, Kecamatan Sumberasih sebanyak 7 desa, Kecamatan Tiris dan Dringu masing-masing sebanyak 6 desa, Kecamatan Gending dan Kotaanyar masing-masing 5 desa.

Kemudian Kecamatan Paiton sebanyak 4 desa, Kecamatan Kuripan, Tegalsiwalan, Wonomerto dan Tongas masing-masing 3 desa, Kecamatan Besuk, dan Gending masing-masing 2 desa. Lalu, Kecamatan Leces dan Banyuanyar, masing-masing menyumbang 1 desa.

Sejak beberapa tahun terakhir, Pemkab Probolinggo terus mendorong pertumbuhan ekonomi di desa. Sejumlah program dilakukan. Salah satunya, menggelar One Village One Produce. Lewat program ini, setiap desa didorong memiliki produk unggulan dan dilombakan.

Bupati Probolinggo, Tantriana Sari menargetkan, 89 desa tertinggal di wilayah Pemkab Probolinggo tersebut naik status menjadi desa berkembang pada 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES