Abon Lele, Kuliner Khas Baru dari Kota Karismatik Madiun
TIMESINDONESIA, MADIUN – Abon sudah banyak dikenal sebagai lauk pelengkap makan. Di tangan Grandis Zhavarina, seorang ibu rumah tangga di Jalan Seram RT 35/11, Kelurahan Kejuron, Kota Madiun, ikan lele diolah menjadi abon.
Berawal dari hobi suami berternak ikan lele, dia memikirkan cara lain untuk menjual hasil ternak tersebut. "Awalnya masih berpikir cara memasarkan lele selain dijual segar bagaimana," ungkapnya.
Inovasi membuat abon berbahan baku Lele muncul ketika itu Disperindag Kota Madiun menggelar kegiatan pelatihan kuliner dan Grandis pun mengikuti kegiatan tersebut.
"Dalam pelatihan tersebut juga disediakan konsultasi dengan cheff dan bagaimana cara mengolah ikan lele menjadi abon saya dapat ilmunya dari situ," tambah grandis.
Dari 5 Kilogram ikan lele segar bisa menjadi 1 kilogram abon lele dan digunakan kemasan toples berisi 100 gram dalam setiap kemasan. Untuk menghilangkan bau amis dari ikan lele dilakukan penambahan bumbu rempah-rempah pada prosesnya.
Usaha yang telah digeluti selama 1 tahun terakhir ini ternyata berjalan lancar dan dibuktikan antusiasnya pesanan hingga Surabaya, Malang, Jakarta dan Makassar.
"Harapannya, abon lele khas Kota Madiun ini dapat mencadi salah satu ciri khas," tegas Grandis.
Makanan yang diberi label Abon Lele Madina ini masih bisa dikonsumsi hingga 4 bulan setelah diproduksi dan dikemas. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Madiun |