Lonjakan Harga Jagung Membuat Peternak Unggas Menjerit
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tingginya harga pakan jagung membuat para peternak unggas menjerit. Ini dikarenakan tidak seimbangnya pasokan jagung dengan kebutuhan.
Hal ini turut pula disampaikan oleh Direktur Eksekutif, Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka), Yeka Hendra Fatika saat ditemui di Gedung Ombudsman, Jakarta Selatan.
Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam impor jagung yang mencapai angka 100.000 ton tahun ini, berdampak pula dengan kenaikan harga pakan per bulannya.
"Harga jagung meningkat rata-rata perbulan 5%. Kalau harga jagung sudah meningkat 5% selama tahun ini per bulan saja, harga pakan juga akan mengalami peningkatan," ucap Yeka saat menyerahkan Petisi Ragunan kepada Ombudsman RI, Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Ia juga menambahkan, setidaknya sudah empat kali peningkatan harga pakan khususnya jagung sehingga beban dihadapi para peternak unggas.
"Meskipun inflasi rendah, tapi fakta yang kami alami ya peternak harga pakan makin tinggi. Risiko usaha makin tinggi di peternakan ini semakin berat," jelasnya
Perlu diketahui, sebelumnya pemerintah memutuskan impor jagung maksimum 100.000 ton tahun ini melalui Perum Bulog. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Jakarta |