Ekonomi

Kerajinan Dinding dari Kayu Mentaos Tembus Pasar Luar Negeri

Sabtu, 24 November 2018 - 14:37 | 253.51k
Bapak Ruslan, saat mengamplas kayu mentaos untuk dijadikan hiasan dinding. Sabtu (24/11/2018).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia).
Bapak Ruslan, saat mengamplas kayu mentaos untuk dijadikan hiasan dinding. Sabtu (24/11/2018).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Di tangan Bapak Ruslan (42) kayu mentaos dijadikan sebuah karya elok berupa hiasan dinding warna-warni untuk pernak-pernik rumah. 

Pria asal kepulauan Ra'as, Desa Tondok, Kabupaten Madura Sumenep, Jawa Timur ini, telah lama menekuni kerajinan pernak-pernik hingga hasil kerajinannya banyak diminati oleh Art Shop di Bali.

Ia bercerita, sebelum menekuni kerajinan hiasan dingding dari kayu mentaos, dulunya sekitar tahun 1987 merantau ke Pulau Dewata, lalu bekerja di sebuah perusahaan kerajinan di Bali.

Setelah, banyak mengetahui tentang kerajinan, ia memberanikan diri untuk membuat kerajinan produksi rumahan ditempatnya di Jalan Melasti, Desa Kelan, Kecamatan, Kuta, Badung, Bali.

hiasan-dinding.jpg

"Kalau kerajinan hiasan dinding dari kayu ini, saya baru menekuni 6 bulan yang lalu. Biasanya saya buat kerajinan dari bahan kerang," ucapnya, saat ditemui di rumah produksinnya, Sabtu (24/11/2018).

Untuk membuat hiasan dindingnya, Ruslan memesannya dari Panurukan, Situbondo, Jawa Timur. Kemudian, untuk proses pembuatan hiasan dingding tersebut, awalnya kayu mentaos digaris menggunakan spidol hitam dengan berbentuk seperti papan surfing mini.

Setelah itu, kayu mentaos dipotong menggunakan mesin berpenggerak dinamo. Setelah, bentuknya sesuai selanjutnya diampelas halus dan kemudian di cat airbrush warna-warni sesuai pesanan orderan.

Tak sampai disitu, untuk merangkainya menjadi hiasan dinding. Ruslan menggunakan pipa paralon bekas yang dipotong secara tipis untuk dijadikan gantungan, agar lebih menarik pipa paralon dihiasi benang warna-warni. Setelah itu, baru dirangkai dengan kayu mentaos berbentuk seperti papan surfing. 

hiasan-dinding-2.jpg

"Dalam sehari saya bisa bikin sekitar 5 hiasan dinding dan saya jual eceran ke daerah Kerobokan Denpasar dan Ubud. Tapi ada juga yang langsung order ke saya," imbuh Ruslan.

Untuk harga hiasan dinding tersebut, Ruslan mematok harga dari yang ukuran paling kecil 175 ribu dan ukuran paling besar Rp 200 ribu. Ruslan juga mengungkapkan, kalau hasil kerajinannya juga dikirim ke luar negeri.

"Kalau orderan yang dari Art Shop iya dikirim ke luar negeri tapi saya nggak tau dikirim ke negara mana saja. Iya alhamdulillah kerajinan ini cukup untuk kebutuhan keluarga saya tiap harinya," tutup Ruslan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES