DPP IMM Menyatakan Sikap Terkait Ucapan Amien Rais
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) menyatakan sikap terkait pernyataan Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais atas insiden akan "menjewer" Haeder Nashir selaku ketua umum PP Muhammadiyah.
Pernyataan Amien Rais tersebut dilontarkan atas balasan dari perkataan Haedar Nashir yang membebaskan warga Muhammadiyah untuk memilih capres maupun cawapres dalam pemilu 2019 April mendatang.
DPP IMM menilai, pernyataan yang dikeluarkan oleh Amien Rais bertentangan dengan semangat khittah yang sudah pernah digagas dalam muktamar Muhammadiyah tahun 1971 di Makasar yang menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak terikat dengan partai politik apapun, dan menjaga jarak yang sama dengan semua partai politik.
"Kami pertegas bahwa Muhammadiyah sesuai dengan Khittah tidak dukung mendukung pasangan calon seperti halnya partai politik," ungkap Najih Prastiyo selaku Ketum DPP IMM secara tertulis, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Menurutnya di dalam khittah Muhammadiyah, tidak ada anjuran Muhammadiyah harus melakukan penyeragaman pilihan politik dalam perhelatan pilpres. Sebab, jika sampai fatwa dikeluarkan, dikhawatirkan Muhammadiyah akan terseret ke dalam pusaran politik praktis yang kontraproduktif bagi Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah.
Ia juga menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah rumah bersama bagi seluruh elemen bangsa itu. Oleh karenanya DPP IMM mendukung sikap Ketua Umum PP Muhammadiyah yang menjaga netralitas.
"Muhammadiyah dan tetap berada di tengah sebagai ummatan wasathon (tengahan), yaitu dengan tidak memberi dukungan kepada salah satu capres. Siapa pun yang akan terpilih menjadi presiden, kami yakin Muhammadiyah tetap akan menjadi mitra kritis pemerintah," pungkas Ketum DPP IMM ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Jakarta |