Politik Jokowi-Makruf Amin

Cawapres Duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin Serukan Pendukung Dua Kubu Rukun

Selasa, 20 November 2018 - 18:36 | 24.20k
KH Ma'ruf Amin, Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 (Foto: TKN For TIMES Indonesia)
KH Ma'ruf Amin, Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 (Foto: TKN For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – KH Ma'ruf Amin, calon wakil presiden Duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin, menyerukan agar para pendukung capres-cawapres dari dua kubu terus menjaga sikap toleran, rukun antar sesama anak bangsa dengan tidak saling bertengkar.

Hal itu disampaikan KH Ma'ruf Amin dalam tausiahnya di perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadalah oleh Relawan Jokowi-Ma'ruf Amin (Jamin) di Kota Medan, Selasa (20/11).

Acara itu dihadiri oleh lebih dari 4.000 ribuan warga dan majelis taklim setempat. Hadir menantu Presiden Jokowi Bobby Siregar, Ustad Yusuf Mansur, dan Walikota Binjai H. Muhammad Idaham.

Kata KH Ma'ruf Amin, Islam telah mengajarkan sikap toleran bagi seluruh pemeluknya. Karena itu, ada kata-kata 'Bagimu agamamu, bagiku agamaku'. 

"Jadi berbeda partai pun, harus toleran juga. Sesama anggota partai tidak perlu bertengkar. Berbeda capres, sebagai bangsa, kita harus tetap rukun. Inilah namanya toleran. Lakum dinukum waliyadin," ucapnya.

Ditegaskan perilaku cinta dan kasih sayang diantara sesama harus terus dikedepankan dan diutamakan. Bayangkanlah sesama laiknya anggota badan kita sendiri. Jika satu anggota badan merasa sakit, maka anggota badan yang lain pun juga akan sakit.

"Ini yang kita pahami. Maka berbeda agama, berbeda suku, tetap kita membangun mawaddah wa rahmah. Bukan saling membenci dan saling memusuhi," terang dia. 

Mantan Rais Aam PBNU itu pun bercerita bagaimana situasi memprihatinkan di sejumlah negara di Timur Tengah. Sesama umat Islam di sana, bisa saling bunuh, seperti yang terjadi di Suriah, Yaman, dan Afghanistan.

Ulama asal Banten dan punya darah Madura itu menegaskan, bahwa umat Islam Indonesia tak boleh seperti itu. "Karena kita berpegangan pada prinsip ukhuwah islamiyah, sesama umat Muslim, sesama warga negara Indonesia," tandasnya.

Diceritakan KH Ma'ruf, bahwa Nabi Muhammad SAW mampu mengubah perilaku ummat di jamannya dalam waktu 21 tahun. Dan dalam mengajak untuk berubah, Nabi Muhammad melakukannya dengan sangat santun. 

Cara nabi itupun dipakai oleh para kiai pada jaman Nusantara. Ulama-ulama itu menasehati, bukan memaki-maki. Mengajak, bukan mengejek, dan merangkul bukan memukul, kata Kiai Ma'ruf.

Dengan cara santun itulah Indonesia bisa menjadi negara Muslim terbesar di dunia seperti saat ini. "Sebagian besar kita ini adalah umat Muslim. Dengan kesukarelaan, tidak ada paksaan. Tidak ada paksaan dalam agama. Tidak ada intimidasi. Tidak ada teror," tandas calon wakil presiden Duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES