Peristiwa Daerah

Tunjau Peserta Beasiswa Tahfiz, Bupati Faida: Mereka Generasi Terbaik

Senin, 19 November 2018 - 22:52 | 82.31k
Bupati Jember dr Faida saat menyapa peserta beasiswa tahfiz di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Senin (19/11/2018). (ist)
Bupati Jember dr Faida saat menyapa peserta beasiswa tahfiz di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Senin (19/11/2018). (ist)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Bupati Jember dr Faida meninjau langsung pelaksanaan tes beasiswa tahfidz di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Senin (19/11/2018).

"Jember ini kan banyak pesantren, banyak santrinya. Santri itu aset bangsa, membangun Jember sejatinya membangun sumber daya manusia, membangun generasi," ujarnya kepada sejumlah awak media.

Menurutnya, generasi terbaik ialah generasi Qur'ani. Maka, para hafidz dan hafidzoh sejatinya generasi terbaik di agama Islam. 

Dengan alasan itulah, dia membuat program beasiswa untuk hafidz dan hafidzoh, baik mereka masih anak-anak maupun yang sudah kuliah.

Setiap keluarga yang mempunyai hafidz dan hafidzoh maka satu keluarga itu berhak untuk mendapatkan asuransi kesehatan. 

"Barokahnya Al-Qur'an, barokahnya punya anak hafidz dan hafidzoh," ujar dia.

Faida menegaskan bahwa hal ini juga merupakan apresiasi serta mendorong mereka yang serius mempelajari Al-Qur'an.  

Para penghafal Al Qur'an ini tidak sedikit jumlahnya. Tetapi, mereka ini harus ditemukan karena tidak langsung tampak mata.

Bupati Faida mengaku senang, karena pondok pesantren dan lembaga-lembaga pembinaan Al-Qur'an membantu program ini. 

Pondok pesantren dan lembaga pembinaan AL Qur'an itu membantu dengan mengeluarkan surat keterangan bagi mereka yang sudah pernah ujian untuk hafidz dan hafidzoh.

Pemerintah mulai mewawancarai 200 anak penghafal Al Qur'an. Sebelumnya juga ditemukan penghafal Al Qur'an saat mengikuti seleksi beasiswa umum.  

"Hari ini adalah ketegori khusus. Kita akan mengawal masa depan para hafidz dan hafidzoh karena merekalah aset bangsa," tutur bupati.

Pemberian beasiswa kategori khusus ini dimulai tahun 2018. Tahun 2019 akan dilanjutkan, dengan tidak ada batasan pengajuan.

Pemerintah memberikan dorongan kepada hafidz dan hafidzoh yang tidak sekolah. Demikian juga terkait keinginan mereka kedepannya. Bupati berharap mereka tetap mendapatkan akses untuk mewujudkan keinginannya.

"Jangan sampai mereka tidak terakses, karena ilmu mereka sangat diperlukan oleh masyarakat. Kami akan mengawal, yang mau berwirausaha, yang bekerja, yang mau melanjutkan studi dan mau berkarya. Pemerintah Kabupaten Jember akan mengikuti perkembangan para hafidz dan hafidzoh," Bupati Faida.

Sementara itu, Mukarromah asal Desa Balung Kidul, Kecamatan Balung, mengaku mengantar tiga anaknya mengikuti wawancara itu. Perempuan ini mengatakan punya empat anak. 

Tiga anaknya sudah hafal beberapa juz Al Qur'an. Sedangkan satu anaknya masih dalam proses menghafalkan. Ada tips yang dibagikan perempuan ini untuk menjadikan anak sebagai penghafal Al Qur'an.

Mukarromah mengungkapkan, ia memondokkan anak-anaknya sejak keluar dari Taman Kanak-Kanak (TK). Anaknya pun mondok hingga sekarang. 

Cara mendidikan anak menjadi penghafal Al Qur'an ini termotivasi dari neneknya, yang notabene keluarga tahfidz. 

Salah satu anaknya dari kelas 4 SD sudah mulai menghafal Al-Qur'an. Sebelum lulus SMK sudah hafal 30 juz.

Beasiswa tahfiz adalah program Bupati Faida untuk mendukung pendidikan anak-anak yang memiliki semangat menghafal Al-Qur'an. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES