Wisata Dari Desa untuk Indonesia

APII Launching 99 Desa Wisata Halal di NTB

Senin, 19 November 2018 - 19:16 | 53.81k
TGH Fauzan Zakaria (kanan) Ketua Asosiasi Pariwisata Islami Indonesia (APII). (FOTO: APII for TIMES Indonesia)
TGH Fauzan Zakaria (kanan) Ketua Asosiasi Pariwisata Islami Indonesia (APII). (FOTO: APII for TIMES Indonesia)
FOKUS

Dari Desa untuk Indonesia

TIMESINDONESIA, MATARAM – Asosiasi Pariwisata Islami Indonesia (APII) secara resmi merilis pembentukan 99 desa wisata halal di NTB. Hal ini bertujuan untuk mempertegas NTB khususnya Lombok sebagai destinasi wisata halal terbaik di Indonesia bahkan dunia. 

Menurut Ketua APII TGH Fauzan Zakaria, terbentuknya 99 desa wisata halal merupakan inisiasi masyarakat, dengan kesadarannya melihat potensi yang ada, mereka bergerak mengelola dan membangun desa menuju kesejahteraan.

Ia berujar, launching 99 desa wisata ini merupakan salah satu bentuk gerakan masyarakat bersama para pengusaha di bidang pariwisata yang berhimpun di bawah APII. 

"Pembangunan yang baik adalah yang diinisiasi dan dimotori oleh masyarakat lalu difasilitasi oleh pemerintah. 99 Desa wisata halal se-NTB yang berkumpul dalam APII sebagai salah satu langkah kongkrit mewujudkan Lombok-Sumbawa sebagai destinasi halal terbaik," kata Fauzan Zakaria, kepada TIMES Indonesia, Senin (19/11/2018).

Fauzan menjelaskan bahwa ke depan desa wisata tersebut bisa menjadi Home Base semacam hotel desa dengan fasilitas dan atraksi yang lengkap walau sederhana. Misalnya penginapan, restoran, berbagai atraksi seni budaya. 

"Karena itulah berbagai training akan dilakukakn untuk membekali para pengelola desa wisata, mulai dari training perhotelan, kuliner, pemandu wisata, keamanan desa hingga training manajemen pemasaran," papar dia. 

Lebih jauh, Fauzan menyatakan bahwa 99 desa wisata halal yang terdaftar tersebut bila sudah memiliki kelayakan untuk dipasarkan, maka pelaku desa wisata akan diikutsertakan mengikuti berbagai event promosi dan selling bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah atau BPPD NTB. 

"Kemendes, Kemenpar dan Wagub berkomitmen untuk mendorong percepatan terbentuknya desa wisata halal ini. Bahkan kata Wagub, terbentuknya desa wisata adalah mimpi beliau. Semoga ke depannya desa-desa tersebut memiliki branding dan khas masing masing," ujarnya. 

Ia memaparkan, anggaran desa wisata ini didapat secara lintas sektoral seperti dari Kemendes nantinya akan membantu beberapa fasilitas dan sarana desa, PUPR melakukan perbaikan jalan dan homestay, dari Kementrian Perindustrian dan Perdagangan akan membantu penumbuhan berbagai produk kerajinan, Kemenpar juga akan membantu promosi bila produk desa wisata sudah layak dijual.

Fauzan menambahkan, APII sendiri akan hadir di 99 desa tersebut mulai menyiapkan konsep pengembangan desa wisata, menyiapkan pengurusnya, dan melatih masyarakat. 

Sehingga pelaku wisata desa tersebut menjadi pengusaha serta mampu menjual semua produk yang ada secara mandiri. APII juga akan mengadvokasi berbagai kepentingan desa wisata ke lintas sektoral yang terkait.

"Masyarakat NTB terlihat sangat antusias terbukti dari 99 desa wisata halal yang akan dieksekusi untuk ditetapkan menjadi desa wisata mereka berbondong-bondong mendaftarkan desanya yang datang dari berbagai Kabupaten," ucap Fauzan Zakaria, Ketua APII(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Mataram

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES