Peristiwa Nasional

15 Ribu Anggota Patriot Garuda Nusantara Jateng Terima Pembaretan

Minggu, 18 November 2018 - 17:05 | 578.17k
Menhan Ryamizard Ryacudu ditengah anggota Patriot Garuda Nusantara Jawa Tengah di Semarang. (FOTO: Kemenhan).
Menhan Ryamizard Ryacudu ditengah anggota Patriot Garuda Nusantara Jawa Tengah di Semarang. (FOTO: Kemenhan).

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Sedikitnya 15.000 anggota Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Tengah, Sabtu (17/11/2018) siang menerima pembaretan lewat apel Kebangsaan Bela Negara Tahun Anggaran 2018 “Thariqah Kebangsaan” di Simpang Lima, Semarang.

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu hadir dalam acara itu dan memberikan sambutan.

"Pembaretan ini akan menjadi peristiwa di Indonesia kepada elemen masyarakat. Misi adalah menjadikan anggota PGN sebagai kekuatan Bela Negara untuk mempertahankan NKRI," katanya. 

Ryamyzard memandang kegiatan ini adalah dalam rangka mengingatkan kembali hakikat dan jati diri umat Islam Indonesia untuk mengantisipasi perkembangan gerakan radikalisme yang semakin berkembang di Negeri Pancasila.

Menurutnya, saat ini bangsa Indonesia bukan lagi hidup pada era perjuangan untuk merebut kemerdekaan, tetapi hidup untuk mensyukuri kemerdekaan. Karena itu kemerdekaan ini harus dijaga dan dipertahankan serta mengisinya dengan pembangunan dan kemuliaan.

"Indonesia adalah negara besar yang kaya ragamnya. NKRI adalah bingkai dan rumahnya. Bhineka Tunggal Ika bangsanya. UUD 1945 landasan hukumnya. Demokrasi sistemnya, dan Pancasila dasar negaranya. Semua sudah menjadi harga mati dan tidak boleh ditawar-tawar lagi," tegas Menhan.

Dalam kesempatan tersebut, Menhan berpesan kepada patriot-patriot bangsa sebagai generasi penerus kepada patriot-patriot bangsa, wajib melanjutkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945, yakni mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila.

"Kalian adalah pewaris utama kemurnian nilai-nilai pancasila," ujarnya. 

"Dalam darah saudara semua, telah mengalir DNA pejuang sejati pendiri Republik Indonesia tercinta ini. Di tangan kalianlah diteruskan tongkat estapet yang berisi amanah untuk mempertahankan tetap utuh dan tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Artinya kelangsungan hidup dan masa depan bangsa ini berada dipundak kalian," tambah Menhan.

“Kalau kalian semua tidak melaksanakan bela negara dan tidak membela Pancasila serta UUD 1945, maka kalian telah menjadi penghianat kepada bangsa dan penghianat bagi orang tua dan para pendahulu yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa dengan tetesan darah, keringat dan air mata," sambungnya.

Menhan juga berharap kepada generasi bangsa ini bisa membangun karakter bangsa Indonesia yang disiplin, optimis, taat hukum, bekerja keras untuk negara dan bangsa, melaksanakan perintah tuhan sesuai agamanya masing-masing, kerja sama dan kepemimpinan didalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Ia juga mengingatkan kepada anggota Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Tengah yang menerima pembaretan itu, sebagai generasi penerus harus menyadari jati diri bangsa Indonesia yang sesungguhnya, yaitu bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, budaya, agama dan keberagaman lainnya.

"Bila kita tidak menyadari dan tidak dapat menerima kenyataan ini, berarti kita bukanlah bangsa Indonesia dan kita tidak layak tinggal di tanah Indonesia. Marilah kita jadikan sebagai kekuatan bangsa menjadi sebuah simponi dalam sebuah orkestra yang harmoni," ujar Menhan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES