Peristiwa Daerah

HBK: Jangan Sampai Ekonomi Bangsa Indonesia Seperti di Venezuela

Jumat, 16 November 2018 - 22:03 | 57.97k
Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono atau HBK (tengah) saat mengunjungi petani jagung di Lombok Timur belum lama ini. (FOTO: HBK for TIMES Indonesia)
Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono atau HBK (tengah) saat mengunjungi petani jagung di Lombok Timur belum lama ini. (FOTO: HBK for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MATARAM – Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono atau HBK mengatakan, krisis ekonomi di Venezuela bisa menjadi pelajaran berharga untuk bangsa Indonesia. 

HBK pun mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk sama-sama mengantisipasinya agar hal serupa tidak terjadi di bumi nusantara ini.

"Anjloknya perekonomian Venezuela tidak terlepas dari praktik-praktik mis-manajemen dalam pengelolaan sumber-sumber kekayaan negara, serta perilaku korup pada elit-elitnya. Indonesia jangan sampai seperti itu", tegas HBK.

Menurutnya, Venezuela yang selama ini merupakan salah satu negara makmur di kawasan Amerika Selatan, tiba-tiba ambruk dilanda krisis likuiditas keuangan akibat dari anjloknya harga minyak bumi yang selama ini menopang sumber pendapatan utama negara itu.

Hal ini terjadi seketika dan Venezuela juga tidak mempersiapkan diri mencari sumber pendapatan lain selain minyak bumi. Sementara, masyarakatnya sudah terlanjur manja dengan kehidupan mewah dari subsidi-subsidi yang diberikan pemerintah.

"Rakyat Venezuela terbiasa hidup dengan berbagai subsidi, dan dimanjakan oleh negaranya. Akibatnya, ketika krisis ekonomi melanda negara Venezuela, pemerintahnya tidak sanggup lagi membiayai rakyatnya dan rakyat Venezuela mengalami keterpurukan secara masif," tuturnya. 

Generasi muda Venezuela tidak ada lagi yang mau jadi petani, cita-cita mereka adalah menjadi selebriti,"  sambung HBK.

Ia menegaskan, karena fundamental ekonomi Venezuela tergantung hanya pada sektor migas, tidak membangun fundamental ekonomi alternatif, maka tak heran kalau kemudian negara itu rentan terhadap goncangan ekonomi global.

Penyebab dan indikasi krisis yang terjadi di Venezuela, papar HBK, hampir mirip dengan ancaman yang sangat mungkin terjadi di Indonesia. 

Ada tiga hal yang perlu diungkap dan diwaspadai bersama yaitu jeratan hutang yang semakin menumpuk, likuiditas yang sangat rendah (negara tidak memiliki uang), serta nilai mata uang terhadap
Dollar Amerika Serikat (USD), yang semakin tidak terkendali.

HBK menjelaskan, apa yang terjadi di Venezuela adalah salah satu akibat ketergantungan negara pada satu sektor pendapatan negara tanpa melakukan diversifikasi pemasukan ekonomi produktif untuk menopang kekuatan ekonomi negara.

"Pemerintah Venezuela juga abai membelanjakan atau menginvestasikan sumber daya negara untuk pengembangan SDM warga masyarakatnya", paparnya .

Di lain sisi, pemerintah Venezuela justru sibuk memanjakan rakyatnya dengan aneka subsidi yang membuat sebagian besar rakyat Venezuela menjadi malas. 

"Sudah pastilah, akibatnya pendapatan negara Venezuela mengalami kemerosotan dan tidak lagi mampu membiayai hajat hidup rakyatnya, maka yang terjadi adalah kesengsaraan hidup rakyat secara massal. Semoga hal seperti ini tidak terjadi di bangsa Indonesia," kata HBK(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES