Peristiwa Nasional

Reuni 212 Bukan Lagi Perkara Penistaan Agama

Jumat, 16 November 2018 - 21:32 | 33.35k
Diskusi bertajuk 'Reuni Akbar Alumni 212, Melacak Motif, Menimbang Implikasi Sosial Politik' di Whiz Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018). (FOTO: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia)
Diskusi bertajuk 'Reuni Akbar Alumni 212, Melacak Motif, Menimbang Implikasi Sosial Politik' di Whiz Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018). (FOTO: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAReuni 212 yang akan digelar 2 Desember 2018 nanti diduga tak lagi murni kepentingan agama, melainkan ada kepentingan lain yang jauh lebih besar. Pasalnya, kalau berkutat dengan isu penistaan agama, hal itu sudah selesai.

"Aksi 212 isunya lebih besar dari Ahok, konteksnya bukan Ahok. Kalau isunya Ahok maka harusnya sekarang selesai," kata Cendekiawan Muslim dari Universitas Paramadina, Luthfi Assyaukanie dalam diskusi bertajuk "Reuni Akbar Alumni 212, Melacak Motif, Menimbang Implikasi Sosial Politik" di Whiz Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018).

Alumni 212 yang terbentuk saat umat Islam bersatu melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilai telah melakukan tindakan penistaan agama itu, masih terawat dan ada hingga sekarang. Bahkan reuni 212 kali ini memasuki tahun kedua pasca Aksi Bela Islam itu dilakukan.

Kata Luthfi, kehadiran dari para pendemo saat aksi itu sebenarnya juga didasari ketidaksukaan pada pemerintahan Jokowi. "Sebagian kritis kepada Jokowi tapi sebagian tidak suka terhadap Pak Ahok," ucapnya.

Kendati demikian, Luthfi meyakini aksi reuni 212 kali ini tidak akan se akbar aksi tahun 2016 maupun reuni 2017 lalu. Apalagi lanjutnya, aksi 212 itu awal terbentuk karena mobilisasi GNPF MUI. "Sekarang ketua MUI nya udah ada di kubu Jokowi, artinya harusnya udah selesai dong, tapi ini masih dihidupkan terus. Makanya kalau mau dibesarkan lebih dari sebelumnya akan sulit sekali," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES