Politik

Donny Gahral Adian Sarankan Gerakan 212 Menjadi Partai Politik

Jumat, 16 November 2018 - 20:44 | 136.99k
Donny Gahral Adian (dua dari kanan) dalam Diskusi bertajuk 'Reuni Akbar Alumni 212: Melacak Motif, Menimbang Implikasi' di Whiz Hotel, Jl. Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018). (FOTO: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia)
Donny Gahral Adian (dua dari kanan) dalam Diskusi bertajuk 'Reuni Akbar Alumni 212: Melacak Motif, Menimbang Implikasi' di Whiz Hotel, Jl. Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018). (FOTO: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dosen Filsafat Universitas Indonesia Donny Gahral Adian menyarankan gerakan 212 menjadi partai politik jika memang memiliki kekuatan elektoral yang luar biasa.

Hal itu ia sampaikan saat berbicara dalam diskusi bertajuk Reuni Akbar Alumni 212, Melacak Motif, Menimbang Implikasi Sosial Politik di Whiz Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018).

"Kalau memang 212 itu punya kekuatan elektoral yang luar biasa, yang mampu galang suara cukup besar, kenapa tidak bertransformasi saja dari gerakan sosial menjadi infrastruktur politik," kata Donny.

"Kalau sekarang kan baru bertransformasi jadi infrastruktur ekonomi, ada 212 Mart. Kenapa tidak menjadi partai politik 212," ulas dia.

Ia menilai, kalau gerakan 212 ini memiliki dampak dan kekuatan yang besar di kalangan umat Islam mayoritas dan merasa percaya diri bisa menggaet elektoral dari kelompok tersebut, maka bisa menjadi perhitungan sendiri di kancah politik Islam Indonesia.

"Dari pada jadi kontributor elektoral dan pencipta isu dan galang opini hanya bisa dilihat saat Pemilu dan dibuang saat berkuasa, maka masuk saja parlemen," ucap Donny.

"Maka jadi partai saja. Kalau jadi partai lolos thershold masuk parlemen," tambah dia.

Alasan Donny Gahral Adian menyarankan gerakan 212 adalah agar demo berkurang, demonstrasi diganti argumentasi, tekanan publik diganti dengan diskusi. "Mungkin perjuangannya bisa sama tapi sekarang lebih elegan dan mengikuti prosedur resmi demokrasi, patuhi rambu politik formal, karena demo itu kuras energi dan logistik," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES