Peristiwa Nasional

Akademisi UI: Apakah Reuni 212 Bisa Merekrut Generasi Milenial?

Jumat, 16 November 2018 - 19:42 | 42.59k
Diskusi bertajuk 'Reuni Akbar Alumni 212, Melacak Motif, Menimbang Implikasi Sosial Politik' di Whiz Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018). Foto: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia.
Diskusi bertajuk 'Reuni Akbar Alumni 212, Melacak Motif, Menimbang Implikasi Sosial Politik' di Whiz Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018). Foto: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dosen Filsafat Universitas Indonesia, Donny Gahral Adian mempertanyakan, apakah reuni 212 akan mampu memikat dan merekrut suara generasi milenial. Pasalnya kata dia, generasi milenial sekarang hanya bisa didekati melalui olahraga, film, musik dan sebagainya.

"Apakah 212 ini bisa merekrut anak-anak muda (usia) 17-37 tahun? Mereka lebih tertarik dengan start up, industri 4.0, dengan customize," kata Donny dalam diskusi bertajuk 'Reuni Akbar Alumni 212, Melacak Motif, Menimbang Implikasi Sosial Politik' di Whiz Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018).

Donny menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), usia 17-37 tahun (milenial) merupakan kelompok usia yang jumlahnya paling besar. Sehingga, generasi milenial ini menjadi kunci kemenangan bagi kubu yang bertarung di Pilpres 2019.

"Siapa yang bisa galang milenial maka dia akan menangkan pertarungan," tukasnya.

Reuni 212 ini lanjut Donny, tidak menutup kemungkinan mengandung motif untuk memberikan sumbangan elektoral bagi salah satu kubu, dalam hal ini yang disebut-sebut adalah kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"(Sumbangan elektoral) Itu bisa. Terhadap partai-partai Islam yang mendukung oposisi itu juga mungkin, atau ambil suara populasi Islam yang ada di partai-partai pendukung atau organisasi besar NU dan Muhammadiyah itu juga mungkin," papar dia.

"Pertanyaannya, apakah betul 212 dan reuni punya dampak elektoral yang signifikan? kalau di Pilgub iya, ada electoral impact dari social movement," tandas Donny.

Seperti diketahui, alumni 212 berencana akan menggelar acara reuni pada tanggal 2 Desember 2018 mendatang. Perkumpulan alumni tersebut terbentuk saat jutaan umat muslim tergabung dalam Aksi Bela Islam. Mereka menuntut proses hukum atas kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) 2016 silam.

Namun reuni 212 yang digelar bertepatan dengan tahun politik ini sontak menuai respon negatif. Di mana banyak pihak yang menganggap ini bukan lagi aksi yang didasari atas kemurnian Islam melainkan ditunggangi beragam kepentingan politik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES