Politik

Di Surabaya, Sekretaris TKN Jokowi Terima Keluhan Warga NU soal Sandiaga

Jumat, 16 November 2018 - 16:13 | 37.26k
Sekretaris TKN duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto dalam acara konsolidasi di Posko Tim Kampanye Daerah Jawa Timur. (FOTO: Hasbullah/TIMES Indonesia)
Sekretaris TKN duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto dalam acara konsolidasi di Posko Tim Kampanye Daerah Jawa Timur. (FOTO: Hasbullah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di sela-sela konsolidasi di Surabaya, Jawa Timur, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto kedatangan sejumlah warga NU. Mereka mengeluhkan sikap cawapres Sandiaga Uno (Sandi) yang melangkahi makam salah satu pendiri NU, KH Bisri Syansuri.

Pertemuan yang berlangsung tertutup itu kemudian diceritakan Hasto dalam acara konsolidasi di Posko Tim Kampanye Daerah (TKD) duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/11/2018). Hadir dalam acara Ketua TKD Jawa Timur Machfud Arifin.

"Kami memahami kegusaran warga NU terhadap tindakan tidak terpuji Sandiaga yang melangkahi makam almarhum KH Bisri Syansuri," ujar Hasto.

Lebih jauh, Sekjen PDI Perjuangan ini mengatakan, ziarah kubur haruslah dilandasi oleh niatan suci dan penuh rasa hormat. "Apa yang dilakukan Sandiaga mencerminkan dia lebih banyak mengenyam pendidikan Barat, sehingga tidak memahami kepribadian bangsanya sendiri," ucapnya.

"Bahaya kalau negara dipimpin oleh seorang yang tidak memahami kepribadian bangsanya, dan menjadikan ziarah kubur hanya sebagai pencitraan demi dapat dukungan keluarga Nahdliyin," tambah Hasto.

Ditegaskan, ziarah kubur karena motif kekuasaan hanya menghasilkan karma politik. Apa yang dilakukan oleh Sandiaga menurutnya, telah menyentuh hal yang paling elementer terkait dengan karakter pemimpin yang seharusnya respek dengan tradisi keagamaan dan kultur bangsa. 

"Tidak heran kampanye belum lama berlangsung, mereka sudah tiga kali meminta maaf. Jadi pemimpin itu tidak boleh grusa-grusu, emosional, main ancam, dan jangan kedepankan pencitraan seolah agamis. Itulah akibatnya kalau kekuasaan dilakukan dengan cara tidak benar, seperti membeli rekomendasi Rp 1 triliun," ucapnya.

Lanjut Hasto mengingatkan, daerah Jawa Timur adalah pusat penggemblengan anak-anak bangsa dari perpaduan kalangan nasionalis-Islam yang sangat mengerti jiwa dan kepribadian bangsanya.

"Dapur kebangsaan itu (Jatim) menyala-nyala dan tak heran di Kota Surabaya ini semangat kepahlawanan itu muncul, semangat dedication of life itu berkobar demi mempertahankan nusa dan bangsa," ujar Hasto.

Sebab itu, Hasto mengingatkan, bahwa TKD, mesin parpol dan relawan di Jawa Timur yang merupakan perpaduan jiwa nasionalis-Islam, harus bisa memenangkan duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin yang merupakan cerminan dari perwakilan nasionalis dan Islam tersebut.

"Kita tidak hanya sekadar sedang memenangkan Pak Jokowi-Kiai Maruf, tetapi sedang memenangkan nasib kita, memenangkan masa depan bangsa dan negara Indonesia di tangan pemimpin yang lahir dari rakyat," tandas Hasto, Sekretaris TKN duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES